• Beranda
  • Berita
  • Apindo proyeksikan pertumbuhan ekonomi RI 4-5 persen tahun depan

Apindo proyeksikan pertumbuhan ekonomi RI 4-5 persen tahun depan

9 Desember 2021 12:18 WIB
Apindo proyeksikan pertumbuhan ekonomi RI 4-5 persen tahun depan
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi B. Sukamdani. ANTARA/Ujang Zaelani/am.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dicapai jika pemerintah melakukan sejumlah langkah-langkah konkret atas kebijakan yang telah diterapkan

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai kisaran 4 persen hingga 5 persen, dengan inflasi di bawah 3 persen dan nilai tukar rupiah di kisaran Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per dolar AS.

"Lebarnya proyeksi rentang pertumbuhan tersebut mengingat salah satunya pemulihan ekonomi yang mulai membaik secara bertahap dan cukup konsisten di tahun 2021," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis.

Hariyadi menjelaskan pemulihan ekonomi yang mulai membaik disebabkan dari sejumlah program perlindungan sosial dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh pemerintah.

Kemudian, lanjut dia, vaksinasi masyarakat yang berlangsung cukup baik serta mulai tumbuhnya kedisiplinan perilaku kesehatan masyarakat. Selanjutnya, diterbitkannya UU 11/2020 tentang Cipta Kerja dan sebagian besar peraturan implementasi turunannya.

Baca juga: Kemenkeu: Ekonomi RI tak pernah tumbuh di bawah perekonomian dunia

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dicapai jika pemerintah melakukan sejumlah langkah-langkah konkret atas kebijakan yang telah diterapkan," ujar Haryadi.

Ia menambahkan pada tahun 2021 Apindo memprediksi ekonomi juga hanya akan tumbuh 3 sampai 3,75 persen. Angka ini juga lebih rendah dari perkiraan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada November lalu, yang sebesar 3,5 sampai 4 persen.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut, kata Hariyadi, berdasarkan pola pada kuartal satu, dua, dan tiga, yang masih belum stabil.

"Sehingga belum memberikan pattern yang dapat diprediksi dengan tepat di kuartal IV," ujar Haryadi Sukamdani. 

Baca juga: Gubernur BI: Prospek pemulihan ekonomi 2022 lebih baik

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021