Gerakan tersebut dilakukannya bersama dengan kiper profesional lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang dikoordinasi Kiper Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa.
"Para kiper di Indonesia menjalin aksi solidaritas terhadap Almarhum Taufik Ramsyah (Kiper dari Tornado FC) berupa pelelangan jersey para kiper," kata Ridho dikutip dari laman resmi klub, Selasa.
Hasil dari pelelangan seragam tersebut akan disumbangkan seluruhnya kepada keluarga almarhum Taufik Ramsyah di Kuansing, Riau.
Ridho membuka lelang itu mulai dari nominal Rp500 ribu dalam kurun waktu enam hari, dari Sabtu-Kamis (8-13 Januari).
Baca juga: Kiper Tornado FC meninggal dunia akibat benturan saat berlaga
Ia mengungkapkan siapapun yang berminat terhadap jersey tersebut dan ingin membantu keluarga Taufik, bisa menyampaikan melalui akun pribadi resmi kiper Madura United tersebut.
Ridho menceritakan Taufik sebelumnya mengalami cedera kepala pascaberbenturan dengan pemain lain saat melawan Wahana FC dalam babak enam besar Liga 3 Asprov PSSI Riau, Sabtu (18/12) lalu.
Saat itu, Taufik sedang mencoba mengamankan bola, tetapi benturan tidak bisa dihindari, sehingga membuat Taufik meninggal dunia pada Selasa (21/12) setelah mendapatkan perawatan intensif.
Ridho pun mengakui jika menjadi kiper memang memiliki risiko besar dan potensi benturan juga sangat besar, ketimbang pemain yang berposisi berbeda lainnya, terutama saat terjadi kemelut di depan mulut gawang.
Atau, kata dia, ketika sedang mencoba menghalau bola di antara pemain yang sedang berduel, baik untuk mengamankan ataupun mencetak gol.
"Kecelakaan seperti itu tidak bisa diperkirakan. Saya beberapa kali dilarikan ke rumah sakit karena benturan, pasti suporter Madura United sering melihat itu. Jangan anggap remeh perjuangan kami di lapangan," tegas Ridho.
Baca juga: Madura United fokus benahi penyelesaian akhir
Baca juga: Komposisi kiper Madura United tidak akan berubah di putaran kedua
Baca juga: Skuad Madura United diminta tingkatkan performa di putaran kedua
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2022