IHSG dibuka melemah 24,29 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.791,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,22 poin atau 0,54 persen ke posisi 966,45.
"Kami melihat potensi kenaikan IHSG dalam jangka pendek cukup terbatas meskipun capital inflow tercatat year to date kembali masuk ke dalam pasar modal Indonesia secara signifikan. IHSG berpeluang bergerak dikisaran 6.731-6.834.," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 24,29 poin
Dari domestik, data Minggu (13/02) menunjukkan 44.526 kasus baru, 26.916 kasus sembuh dan 111 kematian. Kementerian Kesehatan mengungkapkan puncak kasus COVID-19 di Indonesia akibat varian Omicron terjadi dalam dua hingga tiga pekan ke depan.
Angka kasus pada puncak pun diprediksi tiga hingga lima kali lipat lebih besar dibanding puncak gelombang Delta tahun lalu.
Dari eksternal, bursa ekuitas AS berakhir turun tajam pada perdagangan akhir pekan lalu merespon khawatir ketegangan yang semakin menguat antara Rusia dan Ukraina.
Washington memperingatkan bahwa Rusia telah mengumpulkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar-besaran dan bahwa serangan dapat dimulai kapan saja.
Baca juga: IHSG ditutup melemah dipengaruhi tingginya inflasi AS
Dari data, inflasi AS melonjak 7,5 persen (yoy) pada Januari 2022, merupakan kenaikan tahunan terbesar dalam 40 tahun.
Sementara pernyataan hawkish para pejabat bank sentral AS The Fed mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih agresif pada tahun ini.
Dari Eropa, pertumbuhan ekonomi Inggris mencapai 7,5 persen pada 2021, rebound dari penurunan terendah sebesar 9,4 persen pada 2020 ketika pembatasan pandemi menghambat aktivitas. Sedangkan inflasi Jerman mencapai 4,9 persen (yoy) pada Januari.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 709,29 poin atau 2,56 persen ke 26.986,79, indeks Hang Seng turun 325,03 poin atau 1,3 persen ke 24.581,63, dan Straits Times terkoreksi 19,58 poin atau 0,57 persen ke 3.409,37.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022