Indikator utama Bursa Efek Korea, indeks KOSPI merosot 11,84 poin atau 0,43 persen, menjadi diperdagangkan di 2.732,68 poin pada pukul 02.28 GMT, ditetapkan untuk penurunan pertama dalam hampir seminggu. Indeks telah jatuh 8,23 persen sepanjang tahun ini.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing kehilangan 0,81 persen dan 1,52 persen, sementara pembuat baterai LG Energy Solution juga melemah 0,99 persen.
Membantu sentimen risiko, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada prinsipnya setuju untuk mengadakan pertemuan puncak tentang kebuntuan Rusia-Ukraina, menarik indeks Wall Street berjangka.
Di Korea Selatan, data menunjukkan ekspor negara itu untuk 20 hari pertama Februari meningkat 13,1 persen dari tahun sebelumnya, sementara impor melonjak 12,9 persen, membawa neraca perdagangan menjadi defisit 1,68 miliar dolar AS.
Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 71,3 miliar won (59,68 juta dolar AS) di papan utama.
Won dikutip pada 1.194,4 per dolar AS di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,13 persen lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di 1.195,9.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.194,8 per dolar AS, naik 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward (NDF), kontrak satu bulannya dikutip pada 1.195,3.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,02 poin menjadi 107,68.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 0,6 basis poin menjadi 2,329 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan naik 0,6 basis poin menjadi 2,734 persen.
Baca juga: Saham Korsel datar, investor hati-hati jelang rilis data inflasi AS
Baca juga: Saham Korsel ditutup jatuh 4 sesi beruntun jelang keputusan Fed
Baca juga: Saham Korsel catat turun terbesar 11 bulan, KOSPI anjlok 2,56 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022