LinkAja Syariah perluas digitalisasi

23 Februari 2022 07:15 WIB
LinkAja Syariah perluas digitalisasi
(Kiri kanan) Donny Fernando - Head of Group LinkAja Syariah, Ahmad Zabadi - Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Abdul Majid Umar - Ketua Pengurus Koperasi Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Usaha Gabungan Terpadu (UGT) Nusantara. (ANTARA/LinkAja)
Dompet digital BUMN LinkAja Syariah memperluas digitalisasi ekosistem di sektor koperasi syariah dan pesantren, dengan meresmikan kolaborasinya bersama koperasi syariah terbesar di Indonesia, Koperasi Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Usaha Gabungan Terpadu (UGT) Nusantara dan aplikasi pondok pesantren berbasis web dan mobile, PesantrenQu.

"Peluang besar pada sektor koperasi syariah membuat LinkAja Syariah optimis akan meningkatnya jumlah pengguna serta transaksi keuangan dalam ekosistem ekonomi syariah di Indonesia," kata Chief Marketing Officer LinkAja Wibawa Prasetyawan, dalam keterangannya, Rabu.

"Terintegrasinya LinkAja Syariah ke dalam ekosistem Koperasi BMT UGT Nusantara dan PesantrenQu juga semakin mendorong terwujudnya layanan keuangan yang inklusif. Melalui kolaborasi strategis ini, LinkAja juga kian mengukuhkan kepercayaan publik terhadap Syariah," imbuhnya.

Dengan terintegrasinya LinkAja Syariah ke dalam ekosistem KSPPS BMT UGT Nusantara, seluruh anggota koperasi kian dimudahkan dalam melakukan beragam transaksi seperti pembayaran iuran keanggotaan Koperasi BMT UGT Nusantara, penyaluran investasi Pemerintah Usaha Mikro (UMi) dan pembiayaan BMT, penyaluran tunjangan karyawan BMT UGT Nusantara, pembayaran angsuran pembiayaan BMT, top up saldo Koperasi BMT UGT Nusantara menggunakan saldo LinkAja di aplikasi Koperasi BMT UGT Nusantara, dan top up saldo LinkAja Syariah menggunakan saldo BMT UGT Nusantara.

Deputi Direktur Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Ahmad Zabadi menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 menjadi momentum dan menghadirkan keniscayaan terhadap transformasi koperasi ke arah ekonomi digital yang mendorong koperasi untuk segera melakukan adaptasi terhadap perubahan perilaku penggunaan teknologi digital dalam menjalankan bisnis, sehingga koperasi menjadi lebih siap dalam era ekonomi digital.

"Kami optimis sinergi ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia serta diharapkan dapat mendorong koperasi-koperasi lain untuk mengemban kerja sama digitalisasi dengan LinkAja Syariah," jelas Ahmad.

Selain melakukan sinergi dengan Koperasi BMT UGT Nusantara, LinkAja Syariah juga melakukan kolaborasi dengan aplikasi PesantrenQu.

PesantrenQu adalah aplikasi yang mengintegrasikan informasi seputar pondok pesantren, santri, dan orangtua santri dengan layanan yang mencakup sistem pembelajaran, pembayaran iuran pendidikan dan unit bisnis pesantren.

Kemitraan PesantrenQu mencakup 23 pesantren dari Aceh hingga Banyuwangi, sehingga memberikan LinkAja peluang yang luas untuk menjangkau dan memfasilitasi 50.000 santri aktif, 80.000 orang tua santri, serta 450 asatidz dan khadimul ma’had (pengurus, tenaga kesehatan, guru-guru sekolah umum, dan lain-lain yang mengelola operasional pondok pesantren).

LinkAja Syariah merupakan sebuah terobosan dalam perekonomian syariah serta memfasilitasi para penggunanya untuk pemenuhan transaksi keuangan yang amanah.

Sebagai e-wallet Syariah pertama di Indonesia, LinkAja Syariah semakin mengukuhkan statusnya sebagai layanan keuangan digital yang terpercaya melalui sertifikasi kesesuaian syariah dari DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI dan pengembangan fitur syariah dari Bank Indonesia.

Baca juga: LinkAja hadirkan solusi pembayaran di IPB

Baca juga: LinkAja platform keuangan digital pilihan utama peserta Kartu Prakerja

Baca juga: Belanja serasa di Roblox dalam kota virtual LinkAja

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022