Sebanyak 2.236 hafidz dan hafidzah atau penghafal Al Quran di Kota Surabaya, Jawa Timur, menerima insentif bulanan dari pemerintah setempat.Saya sangat berterima kasih kepada hafidz dan hafidzah serta berharap mereka bisa menularkan ilmunya
"Saya sangat berterima kasih kepada hafidz dan hafidzah serta berharap mereka bisa menularkan ilmunya kepada anak dan seluruh warga di Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan insentif bulanan kepada penghafal Al Quran dan modin secara simbolis di lantai 6 Gedung Sawunggaling, Surabaya, Jumat.
Pada kesempatan ini, Eri menyampaikan kepada perwakilan hafidz dan hafidzah yang hadir secara langsung maupun yang melalui virtual, agar kegiatan belajar mengajar dan menghafal Al Quran bisa digelar di seluruh balai RW.
Baca juga: Wali Kota siapkan 28 ribu kader Buser Surabaya Hebat
Bukan sekadar mengajarkan hafalan dan membaca Al Quran, lanjut dia, akan tetapi para hafidz dan hafidzah itu diharapkan bisa memberi pemahaman isi dari kitab suci tersebut.
Menurutnya, ketika para hafidz dan hafidzah menularkan ilmunya kepada "arek-arek Suroboyo" maka akan melahirkan calon pemimpin yang soleh dan soleha di masa mendatang.
"Surabaya jadi hebat bukan karena wali kotanya, tapi Surabaya menjadi hebat berkat doa dari para ulamanya, para hafidz dan hafidzahnya. Saya berharap bisa menularkan ilmunya. Kalau bisa nanti di setiap RW ada yang mengajari tartil dan hafalan Al Quran," ujar Eri.
Baca juga: Legislator nilai banyak aplikasi dibuat Pemkot Surabaya tumpang tindih
Baca juga: Legislator sesalkan jumlah kader kesehatan di Surabaya dipangkas
Tak lupa Eri menyampaikan apresiasinya kepada para modin, hafidz dan hafidzah telah berkontribusi dalam melawan COVID-19. Terlebih, kata dia, ada modin yang turut memandikan dan mendoakan jenazah hingga ke pemakaman.
Ia berharap para hafidz dan hafidzah menghijaukan Kota Surabaya dengan mengajarkan kebaikan agama Islam. Begitu pula dengan penganut keyakinan agama lain, ia ingin para tokoh agama bisa bersatu saling mendoakan untuk Kota Surabaya menjadi lebih baik lagi.
"Insya Allah, saya yakin dengan hafidz dan hafidzah, bersama Pemkot Surabaya dan PCNU serta Muhammadiyah. Insya Allah, Surabaya menjadi kota yang Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghafur, berkat doa dan perjuangan 'panjenengan' (anda)," katanya.
Baca juga: Dinkes: Capaian Vaksin Booster di Surabaya 66,24 persen
Baca juga: Pemkot Surabaya diminta gandeng RS swasta percepat uji sampel usap PCR
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022