• Beranda
  • Berita
  • Baznas pertahankan sertifikat ISO sistem manajemen keamanan informasi

Baznas pertahankan sertifikat ISO sistem manajemen keamanan informasi

3 Maret 2022 09:13 WIB
Baznas pertahankan sertifikat ISO sistem manajemen keamanan informasi
Tangkapan layar - Penyerahan sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) ISO 27001:2013 dari Badan Sertifikasi NQA Indonesia kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang berlangsung secara daring, Selasa (2/3/2022). (ANTARA/HO-Baznas)

Bukti Baznas memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berhasil mempertahankan sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) ISO 27001:2013 dari Badan Sertifikasi NQA Indonesia.

Ketua Baznas RI Noor Achmad mengatakan capaian ini menandakan bahwa Baznas telah mempunyai sistem manajemen keamanan informasi yang sudah sesuai standar internasional.

"Alhamdulillah, dengan hasil ini menjadi bukti Baznas memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat atau mitra Baznas dalam mengelola dana zakat, infak, dan sedekah," ujar Noor dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Noor menjelaskan sertifikasi ini berguna untuk memastikan lembaganya memiliki kontrol terkait keamanan informasi terhadap proses pengelolaan zakat yang mungkin menimbulkan risiko atau gangguan.

Baca juga: Baznas: Digitalisasi permudah umat bayar zakat, tanpa berbelit

Baca juga: Kemenag dorong jajarannya masifkan publikasi soal pemberdayaan zakat


Raihan ini juga, kata dia, sejalan dengan prinsip yang dipegang Baznas bahwa pengelolaan zakat harus transparan dan akuntabel, berprinsip pada aman syar'i, aman regulasi, dan aman NKRI.

"Di era serba digital seperti sekarang ini, Baznas terus beradaptasi. Termasuk kepada keamanan digital, salah satunya dengan memastikan semuanya berjalan sesuai koridor, tegak lurus, dan jauh dari risiko," kata Noor.

Sementara itu, Pimpinan Baznas RI Zainulbahar Noor mengatakan kewaspadaan tinggi harus selalu diutamakan oleh Baznas apalagi sebagai lembaga yang menyimpan data berbagai lapisan masyarakat.

Pasalnya, pada era digital saat ini banyak aksi peretasan yang bisa kapan saja mengancam. Data yang bocor khawatir digunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan.

"Banyak sekali informasi dan data yang harus tersimpan dengan baik, dan jangan bocor oleh keadaan apapun. Tidak hanya data muzaki, namun juga data mustahik yang kita dapatkan dari Dukcapil. Juga informasi yang terkandung dalam setiap kegiatan Baznas," kata Zainulbahar.

Baca juga: Baznas tegaskan netral dan bersih dari kepentingan politik

Baca juga: Baznas-Pemprov Jateng luncurkan program bantuan usaha 1.000 ZChicken

 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022