"Inspirasi utama di balik 'Turning Red' adalah cerita saya ketika tengah beranjak dewasa. Seorang anak China-Kanada yang merasa semuanya berada dalam kontrol. Ia adalah gadis kecil kesayangan ibu, dan tiba-tiba mengalami pubertas dan harus tumbuh besar. Saya ingat (ketika masa pubertas), saya banyak berkelahi dengan ibu saya," ungkap Shi, dalam jumpa pers global "Turning Red", dikutip pada Senin.
"Film ini merupakan kesempatan saya untuk kembali ke masa itu bersama Julia (Cho, penulis naskah), untuk mengerti dan mengulik lebih lanjut apa yang terjadi saat itu," imbuhnya.
Baca juga: "Turning Red" hadirkan keberagaman dan tim produksi didominasi wanita
Baca juga: Film Pixar "Turning Red" dijadwalkan debut di Disney+
Sepakat, Cho mengatakan dirinya menikmati proses pengerjaan film ini karena dapat "merangkul" dirinya sendiri dalam penulisan ini bersama dengan Shi. Cho mengatakan ia yakin bahwa keduanya dapat mendorong satu sama lain untuk membawa lebih banyak diri mereka sendiri ke dalamnya.
"Kami berdua tumbuh sangat erat dengan ibu kami. Menurut saya, itu sudah melampaui budaya, melampaui apa pun. Itu hanya cara kami secara pribadi mengembangkan hubungan ini dengan dua wanita yang sangat kuat dengan cara yang sangat berbeda," kata Cho.
"Dan saya pikir bagi kami, ceritanya juga, hanya dalam arti transisi dari seorang gadis yang ibunya, seperti, seluruh dunia Anda, lalu menjadi seorang wanita muda yang mencoba belajar mandiri, dan bagaimana menakutkan hal tersebut," imbuhnya.
Ia menambahkan, "Tapi kemudian saya berpikir bahwa, ya, saya pikir Domee dan saya memiliki banyak perasaan yang sama tentang harapan seperti apa yang kami miliki ketika kami masih kecil. Kedua ibu kami memiliki harapan yang sangat tinggi untuk kami."
Shi merupakan sutradara wanita di Pixar yang menyutradarai sebuah film animasi penuh setelah Brenda Chapman untuk "Brave" (2012). Menurut dia, ini merupakan sebuah kehormatan, dan ia mengatakan lingkungan kerja yang suportif menjadi kunci semangatnya untuk terus berkarya.
"Bagi saya, hal terbesar adalah menemukan sistem pendukung dan komunitas di Pixar. Itu sangat berharga bagi saya, dan benar-benar membangun kepercayaan diri saya dan suara saya sebagai pembuat film dan pencerita," kata Shi.
Sutradara film pendek "Bao" (2018) tersebut mengenang ketika dirinya pertama kali memulai karier di Pixar, hanya terdapat empat atau lima wanita di departemen cerita. Mereka kemudian saling berbagi cerita dan mendukung satu sama lain.
"Dan itu adalah pertama kalinya saya benar-benar berkata keras, 'Saya ingin mengarahkan (film)!' Saat itu saya merasa malu mengatakan itu, namun, teman-teman seakan mendukung ucapan itu. Bersama orang-orang yang mendukung dan memvalidasi Anda, itu bisa membuat Anda tidak merasa sendirian," kata Shi.
"Terkadang saya merasa kesepian, menjadi wanita kulit berwarna di industri ini, yang menurut saya sangat penting untuk menemukan (lingkungan kerja) yang seperti itu (suportif). Mereka membantu Anda tidak merasa sendirian saat Anda berjuang dan bekerja melalui industri ini. Jadi itu sangat besar bagi saya," imbuhnya.
Sementara itu, "Turning Red" tayang di Disney+ Hotstar pada 11 Maret 2022.
Baca juga: Pengisi suara "Turning Red" bicara persahabatan & budaya Asia
Baca juga: Warner Bros. tangguhkan perilisan film-filmnya di Rusia
Baca juga: Disney akan tangguhkan rilis film di Rusia
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022