Lokasi tersebut sebelumnya diduga mengindikasikan kemungkinan keberadaan piringan logam uranium pada masa lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mohammad Reza Ghaebi, kepala misi tetap Iran untuk organisasi internasional di Wina, saat menanggapi laporan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengenai perjanjian keamanan Nonproliferasi Nuklir (NPT) IAEA dengan republik Islam tersebut usai kunjungannya ke Iran, menurut kantor berita resmi Iran, IRNA.
Meski demikian, laporan terbaru yang berisi pembaruan normal IAEA untuk dipresentasikan dalam rapat Dewan Gubernur IAEA yang akan diadakan pada Senin (7/3) itu menegaskan adanya masalah teknis tertentu yang belum terselesaikan antara kedua belah pihak, kata Ghaebi.
Dia mencatat bahwa laporan tersebut mencakup beberapa perubahan positif dan merefleksikan kesediaan kedua belah pihak untuk mencapai kemajuan demi mengatasi perselisihan mereka serta menyelesaikan masalah yang tersisa menyangkut keamanan.
Iran dan IAEA pada Sabtu (5/3) menyetujui peta jalan untuk menyelesaikan masalah keamanan nuklir Iran sebelum Juni, menurut pernyataan bersama oleh Grossi dan Mohammad Eslami, Kepala Organisasi Energi Atom Iran, usai pertemuan mereka di Teheran pada Sabtu pagi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022