Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov pada Senin (7/3) mengatakan alangkah baiknya jika negara-negara Uni Eropa (EU) bersama-sama menanggung biaya penanganan para pengungsi Ukraina yang pergi menyelamatkan diri dari serangan Rusia.Akan bagus sekali ... jika kita bersama-sama menanggung sebagian beban dan biaya ...
Sudah ada lebih dari 1,7 juta warga Ukraina yang memasuki Eropa Tengah, kata badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Senin, sementara ribuan lainnya mengalir melintasi daerah-daerah perbatasan negara.
Petkov mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah telah mempersiapkan rencana untuk menerima sekitar 50.000 orang. Rencana itu akan membutuhkan biaya sekitar dua juta lev (sekitar Rp15,99 miliar) sehari guna menyediakan makanan dan tempat penampungan.
"Akan bagus sekali, dan menurut saya tidak hanya untuk Bulgaria tapi juga juga untuk semua negara-negara perbatasan, Romania, Polandia, jika kita bersama-sama menanggung sebagian beban dan biaya ... bersama Uni Eropa secara keseluruhan," katanya.
Baca juga: Satu juta pengungsi tinggalkan Ukraina
Untuk saat ini, ujar Petkov, Bulgaria akan melanjutkan rencananya tanpa tambahan pendanaan dari EU dan negara di Laut Hitam tersebut bisa meningkatkan skema untuk menerima pengungsi hingga 100.000 orang.
Negara anggota termiskin di Uni Eropa itu mengatakan sedang membantu evakuasi kalangan minoritas etnik Bulgaria, yang berjumlah 250.000 orang, di Ukraina, beserta para pengungsi lainnya.
"Bulgaria menerima semua pengungsi dan tidak ada pemilahan yang diskriminatif," kata Peskov.
Ia menambahkan bahwa hotel-hotel yang telah menawarkan diri untuk menerima pengungsi telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah untuk mendapatkan penggantian dana sebesar 40 lev (sekitar Rp320 ribu) per orang dan per hari.
Sebanyak 21.000 dari 38.000 pengungsi yang sudah memasuki Bulgaria memilih untuk tinggal di negara itu, menurut data kepolisian perbatasan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Mila Kunis & Ashton Kutcher galang dana untuk pengungsi Ukraina
Baca juga: WHO khawatir pengungsi susulan yang lebih rentan tinggalkan Ukraina
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022