“Memang betul kalau dihitung dari hari kelahiran saya, umur saya itu bertambah. Hari ini bertambah jumlah hitungannya menjadi 79 tahun. Tapi dari jatah (umur) yang sudah diberikan, itu berkurang. Dari hari ke hari makin kurang, nanti lama-lama habis jatahnya. Oleh karena itu, sebenarnya bertambah atau berkurang (umur) tidak begitu penting, yang penting itu keberkahannya,” tutur Wapres usai memotong tumpeng di Jakarta.
Maka dari itu, doa yang musti dipanjatkan oleh umat manusia adalah agar diberikan hidup yang berkah, kata wapres berdasarkan keterangan tertulis Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Wapres.
“Doa kita itu supaya diberikan hidup yang berkah. Bisa saja tidak panjang, tetapi manfaatnya banyak. Lebih bagus lagi kalau dikasih (umur) panjang kemudian juga banyak kebaikannya,” ujarnya.
Hal tersebut, kata Wapres, sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad SAW bahwa sebaik-baik manusia adalah yang umurnya panjang dan baik amalnya.
“Namun juga sebaliknya, manusia yang celaka itu adalah yang diberi umur panjang tapi amalnya tidak baik. Jadi panjang sekali dia membuat kerusakan di muka bumi ini. Itu yang sangat berbahaya,” ungkapnya.
Lebih jauh, Wapres menuturkan bahwa keberkahan datang dari Allah SWT, tetapi kedatangannya tidak tiba-tiba begitu saja melainkan perlu diusahakan.
“Kita harus berusaha untuk mendapat keberkahan itu yaitu dengan terus mendekatkan diri kepada Allah, ber-taqarrub kepada Allah supaya mendapatkan keberkahan hidup,” ujarnya.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Perilaku hidup sehat jangan cuma selama pandemi
Adapun rahmat Allah sendiri, menurut Wapres dekat dengan orang yang berbuat baik. Semakin baik seseorang maka keberkahan Allah yang diberikan kepadanya akan semakin bertambah pula.
“Kalau kita diberi sesuatu yang baik oleh Allah, maka kita harus berbuat baik seperti (contohnya) beribadah dengan baik pada Allah, sehingga nanti Allah akan tambah lagi keberkahan-Nya untuk kita, bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat,” ujarnya.
Terakhir, Wapres pun mengingatkan bahwa sesungguhnya Allah maha dekat dengan hamba-Nya. Tetapi menurutnya, kedekatan ini bukan dalam arti jarak, melainkan kedekatan untuk mendapatkan ridho dan ampunan-Nya.
“Namun demikian terdapat pula hambatan-hambatan yang dapat menjauhkan Allah dengan hamba-Nya, seperti nafsu (dan) syaitan. Nah ini yang membuat kita jauh. Karena itu agar kita terus dekat dengan Allah, segala hambatan tersebut harus dilawan,” kata Wapres.
Pada kesempatan tersebut Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika turut mengucapkan selamat ulang tahun dan mendoakan Warpres agar senantiasa diberikan kesehatan, keberkahan, dan kekuatan dalam melaksanakan tugas.
“Mudah-mudahan Pak Wapres senantiasa diberikan kesehatan, diberikan kekuatan dan keberkahan untuk selalu dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” ujar Erani.
Erani mengungkapkan bahwa acara tasyakur untuk Wapres hari ini merupakan wujud syukur sekaligus ungkapan terima kasih karena selama ini Wapres telah memberikan banyak inspirasi dan pengetahuan kepada segenap keluarga besar Setwapres.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Kitab fiqih dapat berikan solusi hidup
“Banyak sekali teladan, inspirasi, pengetahuan, dan banyak hal lagi yang telah Abah berikan sehingga hidup kita menjadi lebih baik,” ujar Erani.
Tidak hanya Kasetwapres, Juru Bicara (Jubir) Wapres Masduki Baidlowi juga turut mengucapkan selamat ulang tahun kepada Wapres. Dalam sambutan singkatnya, Masduki menyebutkan bahwa Wapres adalah seorang tokoh yang dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraannya dihayati sebagai ibadah.
“Itu yang (senantiasa) diajarkan kepada kami semua oleh Pak Wapres,” ungkapnya.
Masduki menuturkan bahwa salah satu hal dari Wapres yang menginsipirasi dirinya adalah pola hidup sehat yang dijalankan Wapres.
“Pola hidup sehat dari beliau itu merupakan gambaran bagi kita semua untuk bisa panjang umur,” ujarnya.
Di samping itu, Masduki menilai bahwa Wapres dalam hidupnya memiliki banyak keistimewaan baik dalam kehidupan sosial maupun politik. Bahkan, kata dia, saat di Majelis Ulama Indonesia, Wapres disebut sebagai pemain “injury time”, artinya tokoh yang mendapatkan berbagai jabatan prestisius tanpa diduga sebelumnya.
“Misalnya beliau ini tidak ada angin tidak ada ombak tiba-tiba terpilih sebagai Rais Aam PBNU, meskipun sebelumnya banyak orang lain yang mencalonkan diri. Menjadi Ketua MUI juga seperti itu, yang mencalonkan siapa, yang terpilih siapa. Beliau terpilih menjadi Wapres pun sama, banyak tokoh lain yang disebut akan menjadi Wapres, tetapi justru di saat-saat terakhir Allah menakdirkan Pak Kiai Ma’ruf yang terpilih,” paparnya.
Selain Kasetwapres dan Jubir Wapres, turut hadir dalam acara yang dikemas sangat sederhana tersebut yakni, istri Wapres Wury Ma’ruf Amin, Deputi Bidang Administrasi Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Sukriansyah S. Latief, Tim Ahli Wapres Iggi Haruman Achsien, serta segenap staf dan perangkat terbatas.
Baca juga: Wapres: Indonesia harus beri contoh kerja sama perubahan iklim
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022