"Basarnas Jambi dan Polairud Polda Jambi setelah menggunakan sonar kini menurunkan juga underwater searching device (alat pencarian bawah air) untuk mencari bangkai atau puing kapal yang tenggelam tersebut," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jambi Abdul Malik di Jambi, Kamis.
"Ini dilakukan guna melihat kondisi bawah air di sekitaran tempat terakhir kapal tersebut terlihat sebelum tenggelam," ia menambahkan.
Menurut dia, upaya pencarian akan dilakukan dari pagi hingga sore di area dalam radius 10 mil laut dari lokasi KM Sumber Daya diperkirakan tenggelam berdasarkan keterangan seorang anak buah kapal yang selamat.
Abdul Malik memimpin upaya pencarian pada hari keenam, yang juga melibatkan anak buah kapal yang selamat dari musibah.
Hingga saat ini tim SAR belum menemukan tanda-tanda keberadaan KM Sumber Daya dan dua awak kapal yang dilaporkan hilang.
Setelah hari ketujuh, Basarnas akan mengevaluasi pelaksanaan upaya pencarian untuk memutuskan apakah akan memperpanjang atau menghentikan operasi untuk menemukan KM Sumber Daya.
KM Sumber Daya dilaporkan hilang kontak setelah dihantam badai di wilayah perairan Pulau Berhala pada 10 Maret 2022 malam, dalam perjalanan dari Nipah Panjang di Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi, menuju ke Kota Batam di Provinsi Kepulauan Riau.
Menurut direktori Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pulau Berhala berada di Selat Malaka dan secara administratif berada di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
Baca juga:
Tim SAR gabungan perluas area pencarian Kapal KM Sumber Daya
Tim SAR lanjutkan pencarian KM Sumber Daya di perairan Pulau Berhala
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022