"Pencapaian angka pengunjung sebanyak 53 ribu pada penyelenggaraan JAW yang baru lahir ini, kami rasa sangat baik dan merepresentasikan pembeli potensial di Jakarta saat ini,” tutur Ketua Gaikindo Johannes Nangoi dalam siaran resmi, Senin.
Johannes menjelaskan, Gaikindo menempatkan pameran JAW untuk fokus pada penjualan, sehingga berbeda dengan pameran GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) yang condong pada pameran pengenalan teknologi otomotif.
Baca juga: Jakarta Auto Week 2022 janjikan berbagai promo menarik
Untuk itu, Johannes meyakinkan bahwa pengunjung yang hadir pada JAW merupakan pembeli potensial dari berbagai diler otomotif di Jakarta dan sekitarnya. Salah satu tujuan mereka datang ke pameran adalah demi memanfaatkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP).
"Oleh karena itu angka pengunjung yang dicapai JAW dinilai cukup bagus dan sesuai dengan jumlah pembeli potensial yang ada di Jakarta,” jelas dia.
Gaikindo juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan segenap industri terkait yang berjalan beriringan untuk memajukan sektor otomotif Indonesia.
“Penyelenggaraan perdana JAW tidak lepas dari dukungan dan arahan yang diberikan Pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian, untuk itu Kami sangat berterima kasih” ujar Yohannes Nangoi.
Rizwan Alamsjah, Ketua III Gaikindo sekaligus Ketua Penyelenggara pameran Gaikindo mengatakan saat ini mereka masih mendata total transaksi dari peserta pameran.
"Kami bersyukur karena penyelenggaraan JAW yang pertama ini, beberapa peserta menyampaikan catatan penjualan mereka telah berhasil melebihi target yang mereka sasar, sehingga menurut kami JAW telah menciptakan awareness di masyarakat," kata Rizwan.
Baca juga: Menperin harap pameran Jakarta Auto Week dongkrak penjualan kendaraan
Baca juga: Segmen LCGC jadi kontributor utama Daihatsu
Baca juga: Gaikindo harap krisis semikonduktor tak pengaruhi produksi mobil
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022