• Beranda
  • Berita
  • MUI: Warung penjual makanan tak perlu tutup saat Ramadhan

MUI: Warung penjual makanan tak perlu tutup saat Ramadhan

30 Maret 2022 18:15 WIB
MUI: Warung penjual makanan tak perlu tutup saat Ramadhan
Ilustrasi - Arsip foto - Sebuah warung makan yang tetap buka melayani konsumen pada siang hari selama bulan puasa di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Jumat (19/6). ANTARA FOTO/Reno Esnir/Rei/pd/pri.

Sebaiknya tempat hiburan ditiadakan karena fokus untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menyatakan warung penjual makanan tak perlu tutup saat Ramadhan, hanya saja perlu diatur agar kegiatan ekonomi tetap berlangsung.

"Kalau ada istilah tutup semua saat Ramadhan, tutup yang mana, harus jelas," ujar Amirsyah saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Amirsyah mengatakan munculnya pedagang saat Ramadhan justru bagus. Kondisi itu bakal menghidupkan perekonomian, utamanya usaha mikro kecil, yang lesu akibat dihantam pandemi COVID-19.

Baca juga: MUI Kaltim: Ibadah Ramadhan tidak timbulkan lonjakan COVID-19

Bahkan ia juga meminta pihak-pihak tertentu agar tidak melakukan sweeping terhadap tempat-tempat makan yang buka siang hari saat Ramadhan.

Pemilik usaha harus menghargai orang yang sedang berpuasa, di saat yang bersamaan orang berpuasa juga mesti menghargai satu sama lain.

"Apalagi ada sweeping-sweeping, jangan ada lah. Menurut hemat saya dicari strateginya, dibuat momentum yang pas sehingga di satu sisi tak mengganggu orang yang sedang berbuka. Di sisi lain, penjual makan bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan," kata dia.

Baca juga: MUI Sulsel beri toleransi warung makan buka di bulan puasa

Sementara khusus untuk tempat hiburan, ia mengimbau untuk menutupnya sementara. "Sebaiknya tempat hiburan ditiadakan karena fokus untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan," kata dia.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengatakan selama ini warung makan kerap menutup tempat makan menggunakan tirai saat Ramadhan, sehingga warga yang berpuasa tak akan tergiur dengan menu makanan di warung tersebut.

Baca juga: MUI imbau saling hormati soal kemungkinan perbedaan awal Ramadhan

Ia memandang pengalaman para pengelola tempat makan dalam memodifikasi tempat usahanya saat Ramadhan sudah arif dan bijaksana demi menghormati orang-orang yang menjalankan ibadah puasa.

"Meskipun saat Ramadhan, ada kalanya orang Muslim berhalangan puasa, seperti musafir, sakit atau sedang haid nifas," kata dia.

Baca juga: MUI: Pembukaan jam operasional rumah makan disesuaikan saat Ramadhan

Baca juga: Baznas Kalsel siapkan sejumlah kegiatan semarakkan Ramadhan 1443 H

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022