Pemilik tambak tebangi cemara udang di Bantul

12 Oktober 2011 23:01 WIB

Abrasi sering terjadi di pesisir dan pantai yang tidak lagi memiliki tumbuhan pelindung yang cocok. Penebangan cemara udang di Pantai Patehan, Bantul, Yogyakarta, oleh seorang pemodal tambak udang merupakan pelanggaran hukum di bidang lingkungan hidup. (FOTO ANTARA/M Ali Khumaini)

... Itu berarti mereka mengingkari kesepakatan bahwa tidak ada penebangan pohon...

Bantul, Yogyakarta (ANTARA News) - Bupati Bantul, Sri Suryawidati, meninjau lokasi penebangan pohon cemara udang di kawasan pantai Patehan, Desa Gadingsari, Kecamatan Srandakan. Seorang pemodal tambak udang menebangi pohon-pohon cemara udang yang sengaja ditanam untuk menahan abrasi.

"Saya mendengar bahwa pohonnya dibabat habis. Namun menurut Dinas Kelautan Perikanan Provinsi DIY, hanya bagian utara saja yang ditebang. Saya akan meninjau kebenarannya," katanya di Bantul, Rabu.

Menurut dia, penebangan pohon cemara udang di Pantai Patehan dilakukan pemodal tambak udang bernama Tomi, karena ingin mengembangkan tambak udang yang memang sebelumnya telah ada di sekitar Pantai Patehan.

Namun sekitar dua minggu lalu Suryawidati mendapat laporan tanaman itu dibabat habis, sehingga ditempuh langkah menghentikan sementara izin usaha tambak udang milik swasta itu, sampai permasalahannya selesai.

"Waktu itu saya emosi karena menganggap keterlaluan, pohon yang sudah baik berdiri untuk penghijauan pantai dibabat habis. Karena itu saya tunda dulu usahanya," katanya.

Menurut Bupati, pohon cemara udang itu digalakkan pemerintah untuk penghijauan guna mencegah abrasi pantai sekaligus bertujuan melindungi lahan persawahan di sebelah utara pantai Patehan dari keasaman air laut.

"Itu berarti mereka mengingkari kesepakatan bahwa tidak ada penebangan pohon," katanya. (ANT)