Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FKIP UMPR), Hendri MPd mengatakan kepercayaan diri dan ketegasan yang dimiliki para siswa akan mampu mencegah tindakan perundungan di sekolah.
"Saat siswa memiliki kepercayaan diri yang tinggi serta sikap tegas untuk menolak tindakan yang tidak menyenangkan yang dilakukan orang lain, tindakan perundungan akan dapat dicegah," kata Hendri di Palangka Raya, Sabtu.
Selain percaya diri dan ketegasan atau asertif, sikap terbuka untuk bercerita kepada orang tua dan guru terkait pola pergaulan juga mampu meminimalkan tindakan perundungan yang dilakukan, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan pergaulan.
Baca juga: Nadiem: Perundungan di lingkungan sekolah harus dihapuskan
Baca juga: Keluarga korban perundungan kecewa kekerasan anaknya disebut konten
"Sehingga, jika terjadi potensi perundungan, orang tua atau guru bisa segera mengambil tindakan pencegahan serta penanganan dengan lebih cepat," katanya.
Di sisi lain, orang tua dan guru juga harus terus melakukan pendampingan secara berkala dan berkesinambungan serta cara yang tepat agar siswa tidak menanggung beban sendirian yang berpotensi mengganggu kesehatan mental.
"Para orang tua dan guru juga harus responsif dan jeli terhadap setiap perilaku dan sikap yang ditunjukkan siswa. Jika terjadi perubahan signifikan dan menuju arah negatif, segera bangun komunikasi," katanya.
Untuk itu, penting bagi orang tua dan guru untuk mengetahui cara menjaga kesehatan mental siswa.
Hendri mengungkapkan dalam rangka mencegah perundungan di sekolah, pada (30/3) pihaknya melaksanakan sosialisasi pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah dan upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Kegiatan itu digelar di SMA Negeri 1 Kapuas Barat, Kalteng dengan sasaran siswa kelas 12. Sebagai pemateri adalah dua Dosen Bimbingan dan Konseling FKIP UMPR, Karyati MPd dan A Andi Setiawan MPd.
"Peningkatan kepercayaan diri ini juga dapat dilakukan para siswa melalui peningkatan kapasitas dan kualitas. Salah satunya dengan melanjutkan pendidikan di jenjang pendidikan tinggi," kata Hendri.
Baca juga: Perundungan di era pandemi COVID-19, target dan upaya memberantasnya
Saat ini, pihaknya juga tengah melaksanakan program penjaringan penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023. FKIP UMPR memiliki empat Program Studi, yaitu S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, S-1 Pendidikan Ekonomi, S-1 Pendidikan Teknologi Informasi, dan S-1 Bimbingan dan Konseling.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Kapuas Barat Dra Liecke Elga Rotulung mengatakan sosialisasi yang dilaksanakan itu sangat penting.
"Berbagai upaya pencegahan perundungan terus dilakukan, tak terkecuali melalui peningkatan kepercayaan diri bagi para siswa yang ada di SMA Negeri 1 Kapuas Barat ini," kata Liecke.
"Saat siswa memiliki kepercayaan diri yang tinggi serta sikap tegas untuk menolak tindakan yang tidak menyenangkan yang dilakukan orang lain, tindakan perundungan akan dapat dicegah," kata Hendri di Palangka Raya, Sabtu.
Selain percaya diri dan ketegasan atau asertif, sikap terbuka untuk bercerita kepada orang tua dan guru terkait pola pergaulan juga mampu meminimalkan tindakan perundungan yang dilakukan, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan pergaulan.
Baca juga: Nadiem: Perundungan di lingkungan sekolah harus dihapuskan
Baca juga: Keluarga korban perundungan kecewa kekerasan anaknya disebut konten
"Sehingga, jika terjadi potensi perundungan, orang tua atau guru bisa segera mengambil tindakan pencegahan serta penanganan dengan lebih cepat," katanya.
Di sisi lain, orang tua dan guru juga harus terus melakukan pendampingan secara berkala dan berkesinambungan serta cara yang tepat agar siswa tidak menanggung beban sendirian yang berpotensi mengganggu kesehatan mental.
"Para orang tua dan guru juga harus responsif dan jeli terhadap setiap perilaku dan sikap yang ditunjukkan siswa. Jika terjadi perubahan signifikan dan menuju arah negatif, segera bangun komunikasi," katanya.
Untuk itu, penting bagi orang tua dan guru untuk mengetahui cara menjaga kesehatan mental siswa.
Hendri mengungkapkan dalam rangka mencegah perundungan di sekolah, pada (30/3) pihaknya melaksanakan sosialisasi pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah dan upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Kegiatan itu digelar di SMA Negeri 1 Kapuas Barat, Kalteng dengan sasaran siswa kelas 12. Sebagai pemateri adalah dua Dosen Bimbingan dan Konseling FKIP UMPR, Karyati MPd dan A Andi Setiawan MPd.
"Peningkatan kepercayaan diri ini juga dapat dilakukan para siswa melalui peningkatan kapasitas dan kualitas. Salah satunya dengan melanjutkan pendidikan di jenjang pendidikan tinggi," kata Hendri.
Baca juga: Perundungan di era pandemi COVID-19, target dan upaya memberantasnya
Saat ini, pihaknya juga tengah melaksanakan program penjaringan penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023. FKIP UMPR memiliki empat Program Studi, yaitu S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, S-1 Pendidikan Ekonomi, S-1 Pendidikan Teknologi Informasi, dan S-1 Bimbingan dan Konseling.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Kapuas Barat Dra Liecke Elga Rotulung mengatakan sosialisasi yang dilaksanakan itu sangat penting.
"Berbagai upaya pencegahan perundungan terus dilakukan, tak terkecuali melalui peningkatan kepercayaan diri bagi para siswa yang ada di SMA Negeri 1 Kapuas Barat ini," kata Liecke.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022