"Secara umum terjadi penurunan pelanggaran sejak penindakan berlaku pada hari Jumat (1/4) atau 3 hari lalu," kata Firman saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin.
Dijelaskan pula bahwa penindakan itu terdiri dari pelanggaran batas muatan dan pelanggaran batas kecepatan.
Penurunan pelanggaran batas muatan untuk ruas tol DKI Jakarta, yakni hari pertama 148 pelanggaran, hari kedua 571 pelanggaran, dan hari ketiga satu pelanggaran.
Untuk ruas tol Transjawa-Jawa Tengah, hari pertama 303 pelanggaran, hari kedua 427 pelanggaran, dan hari ketiga 29 pelanggaran.
Sementara itu, pelanggaran batas kecepatan juga tercatat menurun. Firman mencontohkan di Tol Polda Metro Jaya, Tol Transjawa-Jawa Tengah hingga Tol Transsumatera.
"Untuk tol Transsumatera yang berada di wilayah hukum Polda Lampung juga terjadi penurunan capture pelanggaran batas kecepatan dari 2.580 pada hari pertama, 1.683 pada hari kedua, menjadi 631 pelanggaran pada hari ketiga," kata Firman.
Firman mengungkapkan hasil dari implementasi ETLE di jalan tol juga meningkatkan budaya berkeselamatan pengendara.
Implementasi ETLE jalan tol, menurut dia, menjadi suatu progres positif.
Ia berharap titik-titik ETLE bakal secara masif diterapkan di lokasi lainnya.
"Diharapkan titik-titik ETLE ini makin masif diterapkan sehingga angka kecelakaan lalu lintas khususnya di jalan tol bisa ditekan sampai zero accident," tutur Firman.
Sebagai informasi, Korlantas Polri telah memberlakukan ETLE Speedcam (melanggar kecepatan) di 14 jalan tol. Ada pula ETLE WIM (melanggar batas muatan) di tujuh jalan tol.
Sebelumnya, Korlantas Polri juga telah melakukan sosialisasi sejak 1 sampai dengan 31 Maret 2022. Peraturan ini berlaku efektif per 1 April 2022.
Baca juga: Tilang elektronik di jalan tol dinilai akan turunkan kecelakaan
Baca juga: Kakorlantas harap PNBP ETLE untuk peningkatan kualitas layanan
Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022