Biasanya ayam taliwang paling enak dinikmati bersama nasi, plecing kangkung atau beberuk terong, sehingga menghasilkan perpaduan rasa gurih, pedas, dan segar.
Berikut adalah kreasi resep selada ayam taliwang ala Chef Theodorus Immanuel Setyo Widhyarto yang patut dicoba untuk pilihan santap buka puasa, dikutip dari buku "The Authentic Taste of Indonesia" yang diterbitkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sabtu.
Baca juga: Resep cold brew yang bisa dicoba saat Ramadhan
Bahan 1:
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
3 buah cabai rawit merah
1 buah cabai merah keriting
2 cm kencur
1/2 butir tomat merah
3 sdm gula merah
2 gr terasi
Minyak untuk menumis
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Bahan 2:
350 ml air
250 gr paha ayam
1 buah jeruk limau
Mentimun secukupnya
1 buah tomat hijau
2 buah tomat ceri
Daun selada frisee secukupnya
Edible flower (bunga yang dapat dimakan) secukupnya
Daun nasturtium secukupnya
Cara Membuat:
- Haluskan semua bahan 1 dengan blender. Panaskan minyak, masukkan bahan yang sudah dihaluskan, tumis hingga matang.
- Masukkan paha ayam yang sudah dipotong menjadi 6 bagian, aduk dan masukkan air, masak hingga matang. Bumbui dengan garam dan merica sesuai selera. Angkat ayam dan sisihkan.
- Sisa bumbu taliwang dimasak hingga menyusut setengahnya dengan api kecil.
- Panaskan minyak, panggang ayam dengan dioleskan bumbu taliwang tadi hingga coklat kehitaman. Atau bisa juga dipanggang dengan panggangan sate. Sisihkan.
- Penyajian dengan cara susun ayam dan bahan lain membentuk sebuah lingkaran.
- Untuk membuat dressing salad, campurkan 2 sendok makan minyak salad dengan 1 sendok makan bumbu taliwang ditambah dengan 1 sendok teh air perasan jeruk, lalu aduk rata. Tuang di atas salad dan letakkan di tengah-tengahnya. Hias dengan edible flower dan daun nasturtium sesuai selera.
Baca juga: Kreasi sempol ayam untuk menu takjil gurih
Baca juga: Menu Ramadhan - Resep Swedish Meatball untuk menu sahur
Baca juga: Resep risol mayo untuk berbuka puasa
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022