Dokter yang berpraktik di RS Gading Pluit itu mengatakan, pada kondisi stres, produksi hormon-hormon pada tubuh menjadi terganggu, termasuk di antaranya hormon yang berperan dalam proses menstruasi.
"Sehingga akan sangat mungkin ketika kamu sedang mengalami stres, pola menstruasi kamu jadi ikut terganggu," tulis dia dalam siaran pers Softex dikutip Selasa.
Bram menjelaskan, gangguan-gangguan tersebut dapat diatasi dengan self-healing yakni sempatkan waktu untuk me time, menghindari makanan pemicu inflamasi seperti dairy, kafein, daging merah dan alkohol.
Baca juga: Rekomendasi olahraga saat menstruasi
Anda juga bisa melakukan olahraga ringan untuk mencegah stress, kembung dan mengurangi nyeri perut.
Yang tidak kalah penting, Anda perlu menjaga kebersihan area kewanitaan selama menstruasi dengan rutin mengganti pembalut tiga jam sekali, memilih pembalut aman untuk kulit serta memiliki kandungan ekstrak bahan alami seperti daun sirih yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri agar tidak mudah lembab dan bau.
Pada event "Healing in Natural Cool Wonderland" yang diselenggarakan di Chakra Hall & Lounge BSD, Softex mengajak seratusan wanita milenial untuk healing sejenak setelah menjalani padatnya aktivitas.
Dengan pakaian berkelir putih dan biru bernuansa segar, para tamu disuguhkan dekorasi yang memanjakan mata dengan photo booth untuk mengabadikan momen bersama.
Setelah talkshow bersama dr Bram Pradipta Sp.OG, para tamu diajak belajar membuat kerajinan tangan yang terbuat dari resin yakni suatu bahan getah tanaman bersifat cair atau kental yang dapat mengeras pada keadaan tertentu.
Penyelenggara juga menggelar kompetisi Natural Cool dengan grand prize iPhone 13 Pro Max di akun Instagram @womenhealthypedia.
"Pokoknya aku hari ini senang banget bisa dapat kesempatan untuk datang ke acaranya Softex Natural Cool, ada edukasi tentang menstruasi, kita juga tadi tuh sempat ada fun activities juga ya kan, jadi seru banget hari ini aku berasa healing langsung," kata pengunjung bernama Michelle Hendra Park.
Baca juga: Kenali endometriosis, penyebab nyeri hebat saat haid
Baca juga: Uni Eropa tinjau kasus gangguan menstruasi usai vaksinasi COVID mRNA
Baca juga: Benarkah vaksinasi COVID-19 pengaruhi siklus menstruasi?
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022