"Al Quran menegaskan bahwa pondasi dasarnya adalah masyarakat yang memiliki literasi yang tinggi dan itu tercermin dari ayat pertama dalam surah Al Alaq yakni Iqra (bacalah)," kata dia, saat peringatan nuzulul Qur'an dan buka puasa bersama keluarga besar Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin.
Baca juga: Ketua DPR: Peringatan Nuzulul Quran bisa jadi spirit umat Islam
Menurut dia, hikmah nuzulul Quran begitu agung dan dalam yang dikandung dalam semangat Al Quran. Semua orang dituntut untuk memiliki kesadaran literasi yang tinggi guna membangun umat dan bangsa. "Islam mendorong agar umatnya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa manfaat dan kemajuan," kata dia.
Ia mengatakan, bulan Ramadhan suci saat Alquran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, serta memberikan kejelasan untuk membedakan mana yang haq dan bathil. "Al Quran tentu harus dijadikan pedoman utama guna menjalani kehidupan keagamaan, sebagai petunjuk yang membedakan mana yang benar, mana yang batil," kata dia.
Baca juga: Guru Besar: Al Quran menjadi pengantar pembangunan peradaban manusia
Dalam kesempatan itu juga hadir Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Letnan Jenderal TNI (Purn) Lodewijk F Paulus, dan sejumlah anggota DPR dari Partai Golkar.
Sementara itu, hadir pula Ustad Das'ad Latif yang membawakan ceramah agama dalam peringatan nuzulul Qur'an itu.
Baca juga: "Iqra" dan pembacaan terhadap COVID-19
Latif mengingatkan untuk para wakil rakyat agar selalu menjadikan Al Quran sebagai patokan dan pijakan dalam setiap aktivitas sehari-hari. "Saya yakin, jika Al Qu'an jadi pedoman hidup, tidak ada anggota dewan yang masuk penjara," kata dia.
Pewarta: Fauzi Lamboka
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022