Tonase di hari biasa sekitar 1.200 ton, kita prediksi peningkatan ke 1.250-1.260 ton per hari di hari lebaran
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung memastikan 1.500 petugas kebersihan tetap bekerja pada saat Lebaran 2022.
"Kami dari Dinas Lingkungan Hidup mengantisipasi peningkatan produksi sampah dengan menurunkan 1.500 tenaga kebersihan," kata Kepala DLH Kota Bandung Dudy Prayudi di Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Hal tersebut, kata dia, dilakukan guna mengantisipasi peningkatan produksi sampah hingga H+5 Lebaran 2022. Para petugas didukung dengan 111 kendaraan terdiri dari truk, pikap, hingga motor sampah.
Baca juga: Pemkot Bandung jajaki kerja sama penanganan sampah dengan Korsel
Baca juga: Pemkot Bandung jajaki kerja sama penanganan sampah dengan Korsel
Yudi memperkirakan pada Lebaran 2022 ini akan terjadi peningkatan produksi sampah hingga sekitar 2-5 persen dibandingkan hari biasa.
Saat ini, kata dia, produksi sampah Kota Bandung sekitar 1.200 ton per hari. Prediksinya, kata dia, sampah bertambah 60 ton di hari lebaran.
"Tonase di hari biasa sekitar 1.200 ton, kita prediksi peningkatan ke 1.250-1.260 ton per hari di hari lebaran," kata Dudy.
Baca juga: Sampah yang tak tertangani di Kabupaten Bandung capai 968 ton per hari
Baca juga: Sampah yang tak tertangani di Kabupaten Bandung capai 968 ton per hari
Penambahan sampah, kata Yudi, tersebar di tempat wisata dan pusat kegiatan lebaran seperti tempat takbiran, lokasi Shalat Idul Fitri, halal bihalal dan ziarah.
"Karena Kota Bandung merupakan destinasi wisata, kita antisipasi penumpukan di tempat tempat wisata. Selain itu kita juga antisipasi saat selesai Shalat Id," kata dia.
Dudy menyampaikan pada hari H lebaran, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti ditutup. Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk menahan membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Baca juga: Kota Bandung menargetkan bisa mengolah 30 persen sampah pada 2022
Baca juga: Kota Bandung menargetkan bisa mengolah 30 persen sampah pada 2022
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan konsep Kang Pisman (Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan Sampah) dengan memilah sampah organik dan anorganik secara mandiri.
"Selain bisa mengurangi, sampah tersebut bisa kita tabung di bank sampah yang tersebar di kewilayahan dan menghasilkan nilai ekonomi tersendiri," katanya.
Baca juga: DLHK Bandung pastikan angkutan sampah ke TPA kembali normal
Baca juga: DLHK Bandung pastikan angkutan sampah ke TPA kembali normal
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022