• Beranda
  • Berita
  • BI: Indeks keyakinan konsumen meningkat seiring membaiknya ekonomi

BI: Indeks keyakinan konsumen meningkat seiring membaiknya ekonomi

11 Mei 2022 11:34 WIB
BI: Indeks keyakinan konsumen meningkat seiring membaiknya ekonomi
Ilustrasi - Pengunjung mencoba pakaian di zona busana muslim Thamrin City, Jakarta, Minggu (17/4/2022). Dua pekan jelang lebaran, pusat perbelanjaan Thamrin City mulai ramai dikunjungi warga yang ingin membeli busana muslim. ANTARA FOTO/ Hafidz Mubarak A/hp.
Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada April 2022 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat, yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen sebesar 113,1 atau meningkat dari 111 pada bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, mengatakan peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terpantau pada mayoritas kategori pengeluaran, kelompok usia, serta kategori pendidikan responden.

Secara spasial, kenaikan IKK terjadi di sebagian besar kota cakupan survei, dengan yang terbesar di Bandar Lampung, diikuti kota Samarinda dan Denpasar.

Baca juga: BPS catat masyarakat mulai konsumsi kebutuhan tersier di triwulan I

Ia menjelaskan keyakinan konsumen pada April 2022 yang meningkat didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini.

Peningkatan tersebut berkaitan dengan persepsi terhadap penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, dan pembelian barang tahan lama alias durable goods yang meningkat.

Sementara itu ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan tetap berada di level optimis (indeks >100) yakni 127,2 meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya sebesar 128,1, yang ditopang terutama oleh ekspektasi penghasilan.

Survei konsumen BI pada April 2022 turut mengindikasikan rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi mengalami sedikit penurunan, sementara rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang cenderung stabil.

Baca juga: BPS: Ekonomi RI tumbuh 5,01 persen pada triwulan I 2022

Hal tersebut terindikasi dari rata-rata proporsi (average propensity to consume ratio) yang tercatat turun dari 74,4 persen menjadi 73,9 persen, sementara rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) tetap pada angka 9,7 persen.

Erwin menuturkan proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) pada April 2022 tercatat sebesar 16,4 persen, lebih tinggi dari 15,9 persen pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau turun pada beberapa kategori pengeluaran.

Di sisi lain porsi tabungan terhadap pendapatan meningkat pada sebagian kategori pengeluaran, tertinggi pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta per bulan.

Baca juga: BI: Indeks Keyakinan Konsumen Februari turun, namun tetap kuat



 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022