• Beranda
  • Berita
  • Usung inovasi model jembatan, mahasiswa UMM juara di ajang dunia

Usung inovasi model jembatan, mahasiswa UMM juara di ajang dunia

12 Mei 2022 13:50 WIB
Usung inovasi model jembatan, mahasiswa UMM juara di ajang dunia
Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jatim, yang menyabet juara tiga di ajang internasional, kompetisi desain jembatan di Nanyang Technology University (NTU) Singapura belum lama ini. (FOTO ANTARA/HO-UMM/End)

Dalam merancang jembatan, kami merancang inovasi di beberapa aspek. Contohnya, pengurangan berat jembatan, jumlah rangka, serta pengurangan biaya pembangunan jembatan

Inovasi model jembatan yang dirancang oleh dua mahasiswa teknik sipil Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih juara tiga di ajang kompetisi internasional, "Bridge Design Competition" di Nanyang Technology University (NTU), Singapura.

Pada kompetisi tersebut, Erwin Yoga Pratama dan Aliek Puji Wahyudi yang mewakili UMM harus bersaing dengan 95 tim lain yang berasal dari Malaysia, Vietnam, Mesir, India, Indonesia, dan Singapura.

Anggota tim model jembatan UMM, Erwin Yoga Pratama dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan proses pembuatan model jembatan berlangsung singkat. Dari proses pengumuman petunjuk teknis perlombaan sampai tahap pengumpulan model hanya dua hari, dan perancangan model jembatan didasarkan pada studi kasus yang diberikan oleh panitia.

“Dalam merancang jembatan, kami merancang inovasi di beberapa aspek. Contohnya, pengurangan berat jembatan, jumlah rangka, serta pengurangan biaya pembangunan jembatan," kata Erwin.

Hal ini, katanya, dilakukan agar jembatan yang dirancang lebih efisien dan efektif tanpa mengurangi faktor keamanan. Sedangkan pembuatan model dilakukan dua kali, yaitu saat tahap awal setelah pendaftaran dan tahap pertengahan untuk menentukan 15 besar. Kedua model tersebut juga memiliki studi kasus yang berbeda.

Pada model jembatan yang kedua, anak pertama dari dua bersaudara itu menjelaskan bahwa mereka membuat jembatan campuran antara jembatan beton dan jembatan rangka. Jangka waktu pengerjaan model jembatan juga lebih lama dibanding model sebelumnya, yaitu tujuh hari.

Penggabungan kedua jembatan ini berfungsi untuk mengatasi kasus yang ada di lapangan. “Untuk model jembatan yang kedua, ada beberapa area yang tidak bisa dilewati kendaraan. Oleh karenanya, kami membuat gabungan dua model jembatan agar bisa membuat jembatan baru yang berkelok,” ungkap Erwin.

Terkait raihan juara ini, Erwin mengaku ia tidak menyangka dapat mengalahkan peserta lainnya dan dapat meraih juara tiga. Sebab, peserta yang ikut serta tidak terbatas dari Indonesia, tetapi juga beberapa negara. Banyak universitas ternama yang ikut bersaing di ajang tersebut.

“Tahun lalu saya mengikuti perlombaan yang sama, namun gagal di tengah jalan. Alhamdulillah, di tahun ini bisa lebih baik daripada tahun sebelumnya. Secara pribadi, saya juga ingin ilmu dari kompetisi ini dapat kami bawa dan realisasikan ke pembangunan infrastruktur jembatan di Indonesia,” pungkasnya.

Kompetisi internasional, Bridge Design Competition di Nanyang Technology University (NTU) Singapura diselenggarakan akhir April 2022.

Baca juga: Robot kecil hantarkan tim Indonesia juara dunia

Baca juga: Mahasiswa UMM sabet emas inovasi pertanian digital di Singapura

Baca juga: Inovasi PLTAL mahasiswa UMM raih juara satu di ajang ISTEC 2021

Baca juga: UMM wakili Indonesia di Kontes Robot Amerika untuk ketiga kalinya

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022