• Beranda
  • Berita
  • BMKG : Meski meningkat suhu udara di Pulau Bintan masih normal

BMKG : Meski meningkat suhu udara di Pulau Bintan masih normal

17 Mei 2022 14:54 WIB
BMKG : Meski meningkat suhu udara di Pulau Bintan masih normal
Seorang warga Tanjungpinang, Kepri, berlari di bawah terik panas di jembatan Pulau Dompak. (Ogen)

bukan karena gelombang panas, melainkan memang kondisi cuaca bulan Mei untuk tutupan awannya beberapa hari terakhir lebih sedikit, sehingga penyinaran matahari dapat mencapai ke daratan secara maksimal

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), menegaskan suhu udara di Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan) masih dalam kondisi normal meskipun dalam beberapa hari terakhir masyarakat merasakan peningkatan suhu udara.

"Suhu udara, panasnya masih normal untuk iklim di Pulau Bintan," kata Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Hayu Nur Mahron di Tanjungpinang, Selasa.

Berdasarkan data BMKG Tanjungpinang, katanya, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir kecenderungan suhu udara maksimum paling tinggi umumnya terjadi pada bulan Maret-Juni dengan suhu maksimum tercatat mencapai 34,9 derajat Celcius pada bulan Maret. Sedangkan bulan Mei, suhu maksimum tertinggi tercatat 34,4 derajat Celcius.

Hayu juga memastikan penyebab suhu udara panas bukan karena gelombang panas, melainkan memang kondisi cuaca bulan Mei untuk tutupan awannya beberapa hari terakhir lebih sedikit, sehingga penyinaran matahari dapat mencapai ke daratan secara maksimal.

Baca juga: BMKG Batam terbitkan peringatan dini banjir rob di sekitar Kepri

Kemudian ditambah pula dengan faktor kelembaban udara yang cenderung relatif tinggi, akibat letak geografis Pulau Bintan yang berada di kepulauan, menyebabkan kondisi cuaca semakin terasa panas.

"Sebagai contohnya, suhu maksimum bulan Mei tahun ini tercatat di kami sebesar 33.2 derajat Celcius dengan kelembaban udara rata-rata saat siang hari sebesar 70 persen. Berarti cuaca pada waktu itu memiliki indeks panas mencapai 44 derajat Celcius, sehingga kondisi cuaca panas yang dirasakan seperti mencapai 44 derajat Celcius," ungkapnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondisi cairan tubuh agar selalu tercukupi dan mengurangi aktivitas di bawah sinar terik matahari yang terlalu lama.

Baca juga: BMKG ungkap panas terik di Tanjungpinang dipicu tutupan awan berkurang

Selain itu, warga turut diimbau waspada terhadap munculnya titik panas/api di perkebunan atau ladang yang kering akibat sinar matahari yang panas.

Hayu juga menyampaikan untuk saat ini kondisi suhu maksimum mencapai 33 derajat Celcius dan masih berpotensi mencapai 34 derajat Celcius yang diprakirakan dapat terjadi hingga Juni 2022

"Untuk bulan Mei ini cuaca hujan masih berpotensi terjadi hingga akhir dasarian II Mei, terutama pada siang dan dini hari. Kemudian pada dasarian III Mei diprakirakan untuk potensi hujannya perlahan-lahan menurun," demikan Hayu.

Baca juga: BMKG jelaskan suhu udara panas terasa di awal Mei

Sementara itu, seorang warga Tanjungpinang Erna Susanti mengaku merasakan suhu udara panas dalam tiga hari terakhir, sehingga menyebabkan rasa gerah saat berada di dalam rumah.

Akibat kondisi tersebut, ia jadi lebih banyak mengonsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi. "Cuaca panas tidak seperti biasanya, tetap gerah meskipun sudah duduk di depan kipas angin," ucap Erna.

Baca juga: BPBD Bantul tunggu laporan perkembangan iklim BMKG terkait kemarau

 

Pewarta: Ogen
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022