Darah yang tumpah tak akan pernah terlupa. Tiap tetes yang menyentuh Ibu Pertiwi akan selalu dikenang di bawah panji Merah Putih.Akibat pandemi COVID-19, proyek relokasi makam harus dihentikan oleh KBRI.
Citra itulah yang sedang dibangkitkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste melalui Taman Makam Pahlawan (TMP) Seroja Dili dan Taman Makam Pahlawan Seroja Baucau. Pemerintah melakukan berbagai upaya maksimal dalam merawat taman makam tersebut, termasuk dengan melakukan renovasi dan relokasi.
Tidak dapat dipungkiri, Indonesia dan Timor Leste memiliki sejarah yang panjang dan penuh akan pertumpahan darah. Taman Makam Pahlawan Seroja Dili merupakan saksi bisu dari peristiwa tersebut.
Lebih dari itu, TMP Seroja juga menjadi tempat peristirahatan terakhir para TNI atau yang dahulu masih disebut sebagai Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Oleh karena itu, bagi Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste Okto Dorinus Manik, TMP Seroja merupakan tempat pemakaman yang unik. Taman makam ini merupakan taman makam pahlawan satu-satunya yang berada di luar Indonesia. Bahkan, pahlawan Indonesia yang bersemayam di sini juga ada yang berasal dari Timor Leste.
Mereka yang diistirahatkan di TMP Seroja Dili merupakan para pejuang yang mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melakukan upaya yang terbaik untuk merawat TMP Seroja ini.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-Timor Leste telah terima 144 senjata api dari warga
Baca juga: Untas apresiasi penghargaan patriot ribuan eks-pejuang Timtim
Renovasi Makam
Sekretaris Duta Besar RI untuk Timor Leste sekaligus Koordinator Petugas Pemeliharaan TMP di Timor Leste Eko Brotto Sutaryo menjelaskan bahwa kondisi TMP Seroja Dili tergolong cukup memprihatinkan ketika dirinya pindah ke Timor Leste pada tahun 2010.
Dari 697 makam yang sebelumnya berada di TMP Seroja Dili, pihaknya hanya berhasil mengidentifikasi identitas pahlawan di 243 makam. Untuk makam-makam lainnya yang tidak berhasil diidentifikasi, saat itu ditemukan berada dalam kondisi yang sudah lapuk, plakat nama yang hilang, atau nama yang sudah pudar hingga tidak berhasil terbaca.
Selaku pengelola TMP di Timor Leste, KBRI melakukan renovasi besar-besaran pada taman makam tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang berjuang untuk Indonesia.
Permukaan tanah yang sebelumnya bergelombang dan menyerupai bukit, kata Eko, diubah menjadi datar dengan makam yang disusun rapi. Indonesia melakukan pengecatan ulang pada nisan dan fasilitas lainnya untuk mengubah penampilan TMP Seroja Dili.
Terkait dengan makam yang tidak berhasil diidentifikasi, Eko mengatakan bahwa pihaknya tidak berani memberi nama pada makam-makam tersebut meskipun mereka memiliki daftar nama para pahlawan yang beristirahat di sana.
Sebagai tanda penghormatan, KBRI juga menampilkan tugu yang memuat seluruh nama pahlawan yang diistirahatkan di sana. Dengan demikian, mereka yang tidak berhasil diidentifikasi dapat dikenang melalui tugu tersebut.
Kini, TMP Seroja Dili memiliki tiga orang pengurus harian yang bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan suasana di sana. Mereka mulai bekerja sejak pukul 08.00 waktu setempat hingga pukul 17.00 waktu setempat.
Dengan demikian, pihak KBRI berharap agar TMP Seroja Dili dapat menjadi lebih terawat dan mencegah agar kejadian seperti makam yang tidak berhasil diidentifikasi karena kurangnya perawatan tidak terulang kembali.
Akan tetapi, upaya perawatan tidak terhenti sampai di sana. KBRI juga melakukan relokasi untuk TMP lainnya di Timor Leste menuju TMP Seroja Dili dan TMP Seroja Kailara Distrik Baucau guna memusatkan perhatian dalam pemberian perawatan.
Baca juga: Mensos serahkan sembako Presiden bagi purnawirawan eks pejuang Timtim
Baca juga: Habibie Wafat - Warga Timor Leste ziarah ke makam Habibie
Relokasi Makam
KBRI akan memusatkan taman makam di Timor Leste ke dua lokasi, yaitu di Taman Makam Pahlawan Seroja Dili dan di Taman Makam Pahlawan Seroja Kailara. TMP Seroja Kailara juga dikenal sebagai TMP Seroja Baucau karena berlokasi di Distrik Baucau.
Sebelumnya, terdapat 12 TMP Seroja yang berlokasi di berbagai distrik Timor Leste. Dengan melakukan relokasi dan memusatkan taman makam pahlawan ke dua lokasi, KBRI berharap dapat melakukan efisiensi terhadap anggaran untuk perawatan yang berasal dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Indonesia telah mengupayakan untuk melakukan relokasi sedari pada tahun 2008. Akan tetapi, relokasi baru pada tahun 2019 setelah memperoleh perizinan dari pemerintah pusat Timor Leste.
Adapun makam yang sudah direlokasi adalah TMP Seroja Liquica sebanyak 77 makam dan TMP Seroja Manatuto sebanyak 22 makam ke TMP Seroja Dili, serta TMP Seroja Tiulale ke TMP Kailara Baucau sebanyak 255 makam.
Sayangnya, akibat pandemi COVID-19, proyek relokasi makam harus dihentikan oleh KBRI. Oleh karena itu, relokasi lanjutan rencananya pada tahun 2023 dan diharapkan dapat selesai pada tahun itu pula.
Selain COVID-19, kendala lain yang dihadapi dalam melakukan relokasi adalah persetujuan dari masyarakat setempat serta veteran di wilayah tersebut. Kendala tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Kedua Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili Bambang Purwanto.
Bambang mengatakan bahwa pemindahan pemakaman juga membutuhkan keterlibatan masyarakat setempat. Apabila mereka menyampaikan penolakan, perlu dialog antarpihak untuk menciptakan jalan tengah.
Terlebih lagi, yang dimakamkan di TMP Seroja bukan hanya WNI, melainkan juga warga negara Timor Leste. Hal inilah yang menimbulkan polemik.
Tidak hanya polemik terkait dengan perizinan, keluarga yang merupakan keturunan dari pejuang integrasi Timor Leste mengalami marginalisasi, seperti kesulitan untuk memperoleh pekerjaan di Timor Leste, maupun untuk memperoleh fasilitas.
Marginalisasi memang masih terjadi. Akan tetapi, menurut Bambang, intensitas kejadian tersebut tidaklah terlalu tinggi. Meski masih menjadi permasalahan yang sensitif, Indonesia dan Timor Leste telah berhasil melakukan rekonsiliasi dan masyarakat generasi muda pun terbuka dengan Indonesia.
TMP Seroja Dili merupakan wujud dari sejarah hubungan Indonesia dengan Timor Leste. Dengan perawatan yang maksimal, Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste Okto Dorinus berharap KBRI dapat menghapus kesan menyeramkan dari pemakaman.
Hal itu tidak lain ingin membuat suasana pemakaman menjadi tempat yang nyaman dan menarik bagi masyarakat serta pengunjung.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022