Tim peneliti ini fokus terhadap perilaku manusia dan binatang yang serupa, menatap benda atau peristiwa lebih lama karena terkejut saat hal yang tak disangka terjadi, kemudian meneliti 48 ekor kucing yang tinggal dalam kelompok berisi tiga ekor atau lebih dalam rumah dan di kafe kucing (19 ekor di rumah biasa dan 29 ekor di kafe kucing).
Peneliti membuat kucing mendengarkan nama teman serumahnya dipanggil dan setelah itu mereka diperlihatkan foto dari pemilik nama dan kucing-kucing lain lewat monitor. Hasilnya, kucing yang tinggal di dalam rumah cenderung menatap monitor lebih lama ketika nama yang dipanggil dan foto dalam layar tidak sesuai.
Di sisi lain, kucing di kafe kucing tidak menunjukkan reaksi yang berbeda secara signifikan. Peneliti meyakini kucing di kafe kucing tidak sering mendapat kesempatan mendengar namanya dipanggil karena ada banyak yang dipelihara di kafe seperti itu, dan faktor ini mempengaruhi reaksi mereka dalam eksperimen.
"Orang percaya kucing tak peduli terhadap hal yang tak bermanfaat untuk mereka, tapi kami mempelajari bahwa mereka memperhatikan komunikasi antara manusia dan teman-teman di rumahnya," kata Saho Takagi, salah satu peneliti.
Baca juga: Kucing juga bisa "staycation" di Singapura
Baca juga: Willow, kucing baru di Gedung Putih
Baca juga: Data Monitor sebut penyayang "anabul" kian banyak
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022