"Koordinasi saya dengan Densus 88 bisa dapat kita pastikan bahwa tersangka tersisa satu orang. Ini berdasarkan bekas yang ada dan keterangan saksi tersisa DPO atas nama Pak Guru," jelas Rudy di Palu, Rabu.
Meskipun begitu, Satgas Madago Raya tetap melakukan pencarian jejak DPO Muhklas alias Galuh alias Nae.
"Kalau memang pernah tertembak ya di mana jenazahnya dimakamkan. Sabar, kita cari bekas dan jejaknya di mana," katanya menerangkan.
Kapolda berharap satu DPO MIT Poso segera menyerahkan diri untuk diproses secara hukum. "Kalau tidak mau menyerahkan diri maka kita akan terus cari sampai dapat," ujarnya.
Sebelumnya Densus 88 Anti Teror dibantu Polda Sulteng mengamankan 24 orang yang diduga terlibat dalam jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) supporting kelompok MIT.
Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang bukti satu pucuk senjata api revolver rakitan, amunisi, senapan angin, senjata PCP, tujuh buah panah, senjata tajam, handphone dan buku Daulah Islamiah.
"Mereka berniat bergabung dengan MIT, dan saat ini dalam proses penyidikan dan pendalaman oleh Densus 88," sebut Rudy.
Baca juga: Polda ungkap peran puluhan warga Sulteng yang ditangkap Densus 88
Baca juga: Mabes Polri ungkap keterlibatan 24 anggota MIT Poso
Baca juga: Densus tangkap 24 orang pendukung MIT Poso dan ISIS
Pewarta: Kristina Natalia
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022