Dejan Antonic mengatakan dengan persiapan tim yang terbilang minim yakni dalam kisaran dua minggu, namun Bayu Pradana dan kawan-kawan asih menunjukkan semangat bertanding yang cukup baik dan bahkan semua instruksi pelatih telah dijalankan oleh pemain dengan penuh semangat.
"Babak pertama kita bisa memanfaatkan peluang di menit awal, namun sayang setelah itu pemain kita kurang fokus khususnya saat mengantisipasi umpan crossing lawan yang menjadi gol penyeimbang," kata Dejan Antonic usai pertandingan.
Baca juga: Rans imbangi Barito Putera 1-1 di Piala Presiden
Absennya Rizky Pora, diakui Dejan juga menjadi titik lemah khususnya di sektor wing back kiri bagi kekuatan timnya pada laga tersebut.
"Saya berusaha mengoptimalkan pemain yang ada, namun sayangnya mereka masih perlu jam terbang lagi, dan memang turnamen ini menjadi kesempatan emas bagi pemain muda untuk menunjukkan kualitas terbaiknya," kata Dejan.
Kehilangan satu pemain karena kartu merah di babak kedua, menurut Dejan bukan menjadi kendala bagi skuadnya, justru sejumlah peluang emas bisa tercipta saat timnya dengan 10 pemain meskipun gagal menjadi gol.
Baca juga: Rahmad Damawan targetkan kemenangan hadapi Barito
Sementara itu, pelatih Rans Nusantara, Rahmad Darmawan juga memberikan pujian kepada para pemainnya yang telah berhasil mendapat poin di laga perdana.
Pelatih yang akrab disapa RD tersebut mengakui bahwa pemainnya sempat lengah di menit awal babak pertama, namun setelah itu perlahan para pemain bisa menemukan ritme pertandingan dan berhasil menyamakan skor.
Saat unggul jumlah pemain, menurut RD, dia sudah melakukan perubahan taktik dari formasi 5-4-1 menjadi 4-3-3 dengan harapan bisa menambah daya lini serang.
Sayangya, perubahan dengan memasukkan sejumlah pemain seperti Cristian Gonzales, Sandi Sute dan Samsyir Alam itu belum bisa mengubah hasil imbang.
"Hasil ini tetap kami syukuri, dan kami berharap bisa memperbaikinya pada laga selanjutnya," jelas RD.
Baca juga: Dua pemain andalan Barito absen hadapi Rans Cilegon FC
Pewarta: Arumanto
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022