Pada kesempatan itu, vaksinasi perdana disuntikkan pada sebanyak 28 ekor sapi milik gabungan kelompok tani di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Ia mengatakan secara nasional pada tahap awal sebanyak 800.000 dosis vaksin siap disuntikkan pada hewan ternak. Selanjutnya, 3.000.000 dosis vaksin juga sudah disiapkan oleh pemerintah untuk mengendalikan wabah PMK.
Ia mengatakan vaksinasi tidak hanya akan menyasar ke daerah dengan status merah tetapi juga yang kuning dan hijau. Terkait hal itu, pihaknya bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk ikut terlibat dalam intervensi vaksinasi PMK tersebut.
Baca juga: Kementerian Pertanian dahulukan vaksinasi PMK pada hewan yang sehat
Menurut dia, di seluruh Indonesia kasus PMK terdapat di 180 kabupaten/kota. Bahkan, ada beberapa desa yang berstatus zona merah.
"Khusus daerah merah, tidak boleh keluar hewan dalam keadaan hidup. Ini sudah dipantau oleh gugus tugas kabupaten," katanya.
Sebelum melakukan penyuntikan vaksin, pagi harinya Syahrul memimpin Apel Siaga PMK di Halaman Kantor Bupati Sukoharjo. Pada apel tersebut ia memberikan semangat kepada semua mitra kerja untuk bersama-sama membantu peternak atau mengakselerasi tindakan penanganan PMK.
"Pengendalian PMK harus dilakukan dengan serius dan berusaha sekuat-kuatnya agar wabah PMK tereliminasi dan bahkan hilang di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo Bagas Windaryatno mencatat di Kabupaten Sukoharjo ada sebanyak 511 ekor ternak yang terjangkit wabah PMK.
Ia mengatakan hewan ternak ini tersebar di tujuh kecamatan, yakni Bendosari, Polokarto, Mojolaban, Tawangsari, Weru, Grogol, dan Nguter.
Usai temuan PMK tersebut, dikatakannya, seluruh pasar hewan di Kabupaten Sukoharjo masih ditutup sementara dengan tujuan pengendalian wabah PMK.
"Penutupan pasar ini untuk mengawasi lalu lintas hewan," katanya.
Baca juga: Gubernur Khofifah kawal langsung vaksinasi PMK di Jatim
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022