Dokumen persidangan yang dikutip Insider pada Kamis menunjukkan bahwa Elon Musk dan Zilis mengajukan permohonan untuk mengganti nama bayi kembar agar "punya nama belakang ayah dan nama belakang ibunya sebagai bagian dari nama tengah mereka."
Baca juga: Kisah cinta Elon Musk-Grimes, diawali candaan "cupu" soal AI
Permohonan itu diajukan di Austin, Texas, tempat bayi kembar itu lahir, dan telah disetujui hakim. Zilis dikabarkan melahirkan pada November 2021, beberapa pekan sebelum Musk dan Boucher dikaruniai anak kedua lewat ibu pengganti.
Zilis (36) lahir di Kanada dan belajar ekonomi serta filosofi di Yale sebelum bekerja di IBM dan Bloomberg Beta. Dia dianggap sebagai bintang baru di dunia kecerdasan buatan dan masuk daftar 30 Under 30 Forbes dan 35 Under 35 LinkedIn.
Dikutip dari LinkedIn miliknya, Zilis bekerja sebagai director of operations and special projects di Neuralink, perusahaan milik Musk. Dia mulai bekerja di perusahaan itu pada Mei 2017. Musk punya beberapa perusahaan, termasuk perusahaan mobil elektrik Tesla dan perusahaan perjalanan luar angkasa SpaceX. Menurut laporan tersebut, jika Musk berhasil membeli Twitter, Zilis digadang-gadang jadi salah satu orang yang akan menjalankannya.
Musk dulu pernah mempromosikan peningkatan angka kelahiran, mengatakan ""peradaban akan runtuh" jika orang tidak memiliki lebih banyak anak. “Maksud saya, saya melakukan tugas saya haha,” tulisnya baru-baru ini di Twitter mengenai penurunan angka kelahiran di AS.
Pada April, salah satu putrinya mengajukan permohonan untuk mengubah nama belakangnya dan secara hukum tak ingin dihubungkan lagi dengan Musk.
Baca juga: Tak mau disangkutpautkan dengan ayah, anak Elon Musk ganti nama
Baca juga: Elon Musk dan Grimes sambut bayi perempuan, panggilannya "Y"
Baca juga: Elon Musk konfirmasi punya anak bersama Grimes?
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022