Jamaah haji merasa lega karena pengharapan dan doanya sudah tersampaikan saat puncak haji, wukuf di Arafah, sebagai salah satu rukun haji telah terlaksana dengan lancar.Rasanya plong, lega
"Rasanya plong, lega," kata salah seorang haji asal Gresik, Rukiati dari Embarkasi SUB 21 di Arafah, Jumat.
Dia merasa lega karena salah satu rukun haji yang sangat penting dan tidak bisa diganti adalah wukuf yang ditandai dengan khutbah wukuf dan shalat jamak qasar Dhuhur dan Ashar.
Namun masih ada rangkaian ibadah haji yang menjadi inti yaitu mabit di Muzdhalifah untuk mencari kerikil sebanyak 49 butir bagi yang nafar awal dan 70 butir untuk yang nafar tsani.
Selanjutnya jamaah akan diberangkatkan ke Mina untuk bermalam sebelum melempar jumrah di Jamarat.
Baca juga: Menag doakan Indonesia semakin jaya saat wukuf di Arafah
Menurut dia, yang terberat adalah melempar jumrah karena harus berjalan kaki sekitar delapan kilometer dari Mina ke Jamarat.
"Saya sudah mempersiapkan diri, mudah-mudahan sehat dan bisa menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji," kata Rukiati.
Kelegaan yang sama juga dirasakan Rikso, haji dari Sumenep, Madura.
Ia mengaku sudah lega karena sebagian dari rukun haji sudah dilalui dengan lancar dan sehat.
"Lega rasanya, terharu juga karena yang saya tunggu selama 10 tahun bisa ke Tanah Suci dan wukuf di Arafah terlaksana," kata pria berprofesi sebagai pedagang itu.
Baca juga: Tujuh anggota jamaah haji masih dirawat di Pos Kesehatan Arafah
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022