Tim Dome terdiri atas tiga mahasiswa Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik UMM angkatan 2020, yakni Salman Al-Farisi Ramadhani, Naufal Labib Althof, dan Aditya Septiawan Dwi Andhika.
Ketua Tim Robot Dome UMM, Salman Al-Farisi Ramadhani dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Sabtu, mengungkapkan rasa syukur atas capaian tersebut, apalagi dengan waktu singkat dan persiapan cukup mepet.
“Biasanya lomba semacam ini membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Tapi, khusus yang satu ini hanya satu bulan lebih sedikit. Dari regional ke nasional jangka waktunya hanya dua pekan,” kata Salman.
Baca juga: Pemerintah dukung terobosan UMM di KEK Singhasari Kabupaten Malang
Baca juga: American Corner UMM beri pelatihan konsep pembuatan film dokumenter
Dia menceritakan timnya mendapatkan masalah yang belum diketahui penyebabnya sejak babak penyisihan. Mereka baru mengetahui pada babak semifinal. “Ternyata ada kabel yang hampir putus dan kami tidak mengira itu akan terjadi. Beruntung, kita sempat cek dan mengetahui lebih cepat. Alhamdulillah, kami bersyukur bisa melewati semifinal dan babak final,” ujarnya.
Ia memahami bahwa dengan waktu yang singkat akan memberikan beragam masalah yang perlu dibenahi. Ia menilai bahwa kekompakan tim menjadi aspek penting dalam memenangkan setiap lomba.
KRSRI tahun ini lebih menekankan pada misi pencarian dan penyelamatan bencana yang umum terjadi, khususnya di Indonesia. Implikasinya adalah memadamkan api sekaligus menyelamatkan korban kebakaran ke tempat yang aman.
Ia mengaku Robot Dome tahun ini memiliki keunggulan dalam hal presisi dan kecepatan dibandingkan tahun lalu. Selain itu, perbaikan yang sekarang membuat Robot Dome lebih kompleks dalam menentukan suatu rintangan.
"Saat acara berlangsung, Robot Dome menuai pujian dari pihak penyelenggara, bahkan robot kami merupakan yang tercepat ketimbang kelompok lain. Hanya saja karena perbedaan strategi, kami belum bisa meraih juara pertama,” katanya.
Salman berharap Robot Dome ini bisa disempurnakan untuk persiapan tahun depan. Bisa dengan memperdalam riset ataupun menyiapkan strategi, karena tiap tahun peraturannya berbeda. Dengan kedua hal itu, ia ingin tahun depan Robot Dome UMM bisa kembali juara pertama seperti yang pernah dimenangkan tahun sebelumnya.
Ia berpesan kepada anak muda untuk meningkatkan rasa ingin tahunya. Selain itu, juga mengupayakan kemauan belajar dan rasa ingin tahu yang lebih tinggi.
“Mengalahkan rasa malas memang tidak mudah, tapi dengan bekerja keras dan belajar cerdas, saya yakin anak-anak muda bisa memberikan manfaat luar biasa. Tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain,” ujarnya.*
Baca juga: Tenaga kesehatan di Kota Malang mulai terima vaksin dosis ketiga
Baca juga: Permudah irigasi, mahasiswa UMM rancang "Smart Sensor System"
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022