Ajang JMFW 2023 merupakan upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen dunia pada 2024 mendatang
Kementerian Perdagangan melakukan langkah proaktif ke daerah-daerah untuk mengangkat potensi Usaha Kecil Menengah (UKM) fesyen muslim ke kancah global.
Langkah proaktif Kemendag tersebut sekaligus juga untuk mendukung gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) Road to Jakarta Muslim Fashion Week 2023 di Medan, Sumatra Utara.
“Ajang JMFW 2023 merupakan upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen dunia pada 2024 mendatang," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.
Didi menyatakan Indonesia terus mengembangkan industri fesyen muslim nasional dengan mengikuti tren fesyen muslim global yang permintaannya semakin meningkat.
Kegiatan itu merupakan usaha Kemendag dalam memetakan potensi usaha kecil dan menengah (UKM) fesyen muslim yang ada di daerah sekaligus mengkurasi peserta JMFW 2023 yang akan diadakan pada 20– 22 Oktober 2022 mendatang.
Kemendag bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengelar seri kegiatan Road to JMFW 2023 yang terdiri atas seminar dan kurasi untuk menyeleksi peserta yang akan tampil di JMFW 2023.
Selain di Medan, kegiatan serupa telah diadakan di Bandung pada 27–28 Juni 2022 lalu. Setelah Medan, seri Road to JMFW 2023 akan digelar di Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Road to JMFW 2023 Seri Medan dihadiri desainer dan pelaku usaha produk fesyen muslim, tekstil, aksesori, dan kosmetik halal.
Seminar itu dihadiri Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Miftah Farid, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatra Utara Aspan Sofian, serta Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Keanggotaan dan Pemberdayaan Daerah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Utara Muhammad Santri Azhar.
Kegiatan seminar yang bertemakan Sustainable Muslim Fashion menghadirkan narasumber Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan Kementerian Perindustrian Ni Nyoman Ambareny dan CEO IR & IR Songket Deli Irfania Lubis.
Selain kegiatan seminar, juga diadakan kurasi yang diikuti 37 merek fesyen muslim untuk dapat tampil pada acara puncak JMFW Oktober nanti. Hadir sebagai kurator dalam acara tersebut adalah CEO CGM Group Svida Alisjahbana, pendiri Islamic Fashion Institute Irna Mutiara, dan Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC) Taruna K Kusmayadi.
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Miftah Farid menyampaikan dalam sambutannya bahwa JMFW merupakan suatu ekosistem yang tidak hanya melibatkan merek fesyen muslim besar tapi juga merek milik UKM di Indonesia.
"Di sinilah peran Kemendag dalam menjaring potensi UKM tersebut untuk bisa berkontribusi dalam memperkuat industri fesyen muslim nasional,” kata Miftah.
Miftah menambahkan JMFW 2023 membuka seluas-luasnya kesempatan bagi para desainer fesyen, merek-merek dagang, siswa sekolah, merek kosmetik, dan asosiasi fesyen untuk menjadi peserta dalam ajang tersebut.
Baca juga: Mendag sebut ajang JMFW dorong perkembangan produk halal nasional
Baca juga: Mendag optimistis Indonesia jadi kiblat fesyen muslim dunia
Baca juga: Nadiem Makarim harap Indonesia jadi trendsetter di fesyen muslim dunia
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022