"Interaksi sih selalu tidak pernah putus dengan berbagai partai," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Airlangga menyusul pernyataan Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid pada Minggu (17/7) yang mengatakan PKS melakukan "taaruf" dengan Partai Demokrat dan NasDem namun juga berkomunikasi dengan KIB.
Namun Airlangga menyebut KIB belum benar-benar akan menambah partai anggota koalisi, meski tetap membuka peluang untuk menambah anggota.
"Sudah dibilang, KIB inklusif terbuka," tambah Airlangga yang juga menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian ini.
Pada 4 Juni 2022 tiga ketua umum partai politik secara resmi menandatangani nota kesepahaman dibentuknya KIB di Jakarta.
Penandatanganan itu dilakukan ketua umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa dan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Alasan KIB dibangun, disebut demi menghentikan politik identitas, diharapkan masyarakat tidak terbelah serta untuk kepentingan rakyat yang bersatu.
Tiga pimpinan partai politik itu juga menyepakati bahwa koalisi masih terbuka untuk partai politik lainnya yang ingin bergabung. Selain itu, mereka juga bersepakat jika koalisi belum akan membahas calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
Baca juga: Ketum Golkar instruksikan KIB hingga ke akar rumput
Baca juga: Airlangga Hartarto: KIB belum bahas pencapresan 2024
Baca juga: Peneliti: KIB koalisi cerdas dalam membangun sistem politik
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022