"W20 merupakan engagement group pertama yang telah menghasilkan komunike. Dokumen ini akan kami serahkan secara langsung kepada Presiden RI Joko Widodo selaku pimpinan G20 Presidensi Indonesia pada penutupan W20 Summit," kata Uli dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Melalui komunike tersebut, pihaknya berharap, berbagai upaya diskusi yang telah dilakukan oleh W20 Presidensi Indonesia dapat membawa isu mengenai gender, khususnya perempuan pedesaan dan perempuan dengan disabilitas sebagai salah satu fokus G20.
Baca juga: W20 dorong komitmen global dukung akses kesehatan setara
KTT W20 akan diadakan di Danau Toba, Sumatera Utara pada 19-21 Juli 2022 dengan dihadiri Menteri Kementerian PPPA Bintang Puspayoga, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Menkop UKM Teten Masduki, Ketua DPR RI sekaligus Chair P20 Indonesia Puan Maharani, serta Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Sederet tokoh internasional dari 18 negara anggota G20 yang akan hadir, di antaranya Andrea Grobocopatel dari Argentina, Caitlin Byrne dari Australia, Martine Marandel dari Prancis, Juliana Rosin dari Jerman, Pam Rajput dan H.E. Manoj Kumar Bharti dari India, Lester Asamoah dari Amerika, dan Narnia Bohler-Muller dari Afrika Selatan.
Agenda yang dibahas pada KTT W20, antara lain penanganan diskriminasi untuk pembuatan kebijakan kesetaraan gender, pemberdayaan ekonomi perempuan, pertumbuhan ekonomi inklusif bagi perempuan pedesaan dan perempuan dengan disabilitas, serta pendampingan bisnis.
Baca juga: W20 dorong isu pemberdayaan perempuan dan gender masuk Deklarasi G20
Baca juga: Chair W20: Diskriminasi dan kekerasan hambat pemberdayaan perempuan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022