• Beranda
  • Berita
  • Dolar melemah setelah harapan kenaikan suku bunga ECB angkat euro

Dolar melemah setelah harapan kenaikan suku bunga ECB angkat euro

20 Juli 2022 05:55 WIB
Dolar melemah setelah harapan kenaikan suku bunga ECB angkat euro
Uang kertas dolar AS terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 17 Juli 2022. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/pri.

Mata uang terus berputar di sekitar ekspektasi untuk kebijakan bank sentral

Dolar melemah terhadap euro untuk sesi ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menyusul laporan bahwa pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih besar dari perkiraan 50 basis poin pada pertemuan Kamis (21/7/2022) guna menjinakkan inflasi yang tinggi.

Rebound euro, yang mengirimnya lebih jauh dari level sub-paritas minggu lalu, bertepatan dengan turunnya ekspektasi untuk kenaikan agresif 100 basis poin dari Federal Reserve AS bulan ini, yang menjatuhkan dolar.

"Mata uang terus berputar di sekitar ekspektasi untuk kebijakan bank sentral," kata Joe Manimbo, analis pasar senior, di Western Union Business Solutions di Washington.

"Kami sekarang melihat perubahan yang halus namun bermakna dalam prospek kebijakan moneter trans-Atlantik, dan itu membuktikan hal yang baik untuk euro," kata Manimbo, dikutip dari Reuters.

Euro naik ke level 1,0269 dolar, menguat 1,2 persen hari ini dan terkuat sejak 6 Juli karena pasar uang memperkirakan 60 persen peluang kenaikan 50 basis poin pada Kamis (21/7/2022), naik dari 25 persen pada Senin (18/7/2022). Euro terakhir naik 0,87 persen pada 1,0229 dolar.

Euro telah rebound setelah tergelincir di bawah 1,0000 dolar minggu lalu, kejatuhan pertama di bawah paritas sejak 2002.

"Jika (Presiden Bank Sentral Eropa Christine) Lagarde tidak memberikan, atau tidak memberikan sebanyak yang diharapkan para pedagang, paritas kemungkinan akan diambil secara permanen," kata Natascha Gewaltig dari Action Economics dalam sebuah catatan.

Investor juga mengawasi drama politik di Roma dengan pemerintah Italia terperosok dalam ketidakpastian apakah Mario Draghi akan terus sebagai perdana menteri.

Terhadap sekeranjang mata uang, dolar turun 0,7 persen pada 106,7. Indeks tetap dekat dengan tertinggi dua dekade di 109,29 yang disentuh minggu lalu.

Namun demikian, para analis enggan untuk mengubah bullish pada euro mengingat kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang pasokan gas alam dan pukulan terhadap ekonominya dan seberapa hawkish ECB sebenarnya.

"Dalam pandangan kami, pemantulan ini mungkin terbukti berumur pendek dan akan memberikan level masuk yang lebih baik untuk posisi short euro," kata Dominic Bunning, kepala penelitian valas Eropa di HSBC.

Pedagang juga bersiap untuk melihat apakah gas Rusia pada Kamis (21/7/2022) kembali mengalir melalui pipa Nord Stream ke Jerman setelah penutupan untuk pemeliharaan terjadwal.

Aliran gas Rusia melalui pipa Nord Stream 1 diperkirakan dimulai kembali tepat waktu pada Kamis (21/7/2022) setelah selesainya pemeliharaan terjadwal, dua sumber yang mengetahui rencana ekspor mengatakan kepada Reuters.

Di tempat lain, dolar Australia naik 1,2 persen menjadi 0,6898 dolar AS setelah pembuat kebijakan bank sentral Australia (RBA) mengatakan mereka melihat perlunya lebih banyak pengetatan kebijakan di atas kenaikan baru-baru ini.

Sterling naik 0,273 persen menjadi 1,1986 dolar, dibantu oleh pelemahan luas dolar.

Di pasar uang kripto, bitcoin naik sekitar 5,0 persen ke level tertinggi baru satu bulan di 23.476,89 dolar AS, menghapus pelemahan yang telah menelannya dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Emas sedikit menguat didorong oleh dolar AS yang lebih lemah
Baca juga: Dolar di bawah tertinggi dua dekade, pasar pertimbangkan jalur Fed
Baca juga: Yuan turun tipis 4 basis poin menjadi 6,7451 terhadap dolar AS

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022