“Kami menyambut baik adanya inisiatif bantuan kapal ro-ro dari World Bank ini, karena daerah kepulauan seperti NTT dan Maluku membutuhkan pergerakan lalu lintas kapal yang lebih intens dan sampai end to end menjangkau masyarakat,” kata Menhub usai meninjau Pelabuhan Tenau di Kupang, NTT, pada Rabu.
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, sedang mengkaji rute dari kapal ro-ro bantuan dari Bank Dunia.
“Rute sedang dikaji dengan hub di Kupang dan Maumere. Kapal ini nantinya akan berkeliling dari NTT sampai ke Maluku, sehingga jarak perjalanan kapal tidak jauh dan daerah ini semakin sering disinggahi kapal yang membawa penumpang maupun logistik,” ucapnya.
Menhub menyebut kapal ro-ro akan menjadi pelengkap dan pendukung dari program tol laut dan kapal-kapal perintis yang selama ini telah beroperasi.
“World Bank sudah setuju untuk memberikan bantuan, dan akan segera difinalisasi. Insya Allah tahun depan atau paling lambat 2024 sudah jalan,” katanya.
Dalam tinjauannya ke Pelabuhan Tenau, Kupang, Menhub melihat kondisi pelabuhan dan melihat langsung proses bongkar muat Kapal milik PT Meratus yang membawa sejumlah muatan untuk memenuhi kebutuhan logistik di wilayah Kupang dan sekitarnya.
Turut hadir dalam kunjungan kerja Menhub ke Kupang, Wagub NTT Josef Nae Soi, Sesditjen Perhubungan Laut, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Mugen S. Sartoto, Direktur Kepelabuhanan Subagyo.
Baca juga: Menhub tinjau Bandara Komodo sebelum diresmikan Presiden Jokowi
Baca juga: Bank Dunia: Negara berkembang butuh 4 triliun dolar AS kurangi emisi
Baca juga: Bank Dunia sebut Indonesia berpeluang capai pembangunan inklusif
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022