• Beranda
  • Berita
  • DBS : Tambahan limit "joint financing" ke Kredivo untuk perluas pasar

DBS : Tambahan limit "joint financing" ke Kredivo untuk perluas pasar

20 Juli 2022 21:18 WIB
DBS : Tambahan limit "joint financing" ke Kredivo untuk perluas pasar
Consumer Banking Director of Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung dan CEO Kredivo Indonesia Umang Rustagi dalam konferensi pers bertajuk "Penambahan Limit Joint Financing dari Bank DBS Indonesia ke Kredivo" di Jakarta, Rabu. (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)
Consumer Banking Director of Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan peningkatan limit joint financing sebesar Rp2 triliun ke Kredivo ditujukan untuk menjangkau pasar yang lebih luas di Indonesia.

"Peningkatan limit ini dilakukan khususnya untuk menjangkau pasar yang tidak dapat kami jangkau sebelumnya," ujar Rudy dalam konferensi pers bertajuk Penambahan Limit Joint Financing dari Bank DBS Indonesia ke Kredivo di Jakarta, Rabu.

Rudy melihat adanya keuntungan demografis dan pergeseran besar konsumen ke platform online yang terjadi di Indonesia saat ini. Dengan potensi itu, pihaknya bersama Kredivo akan meningkatkan dalam menjangkau generasi milenial.

"Kredivo akan terus meningkatkan inovasi yang selaras dengan kebutuhan konsumen. Top up kredit ini akan memperluas pasar Kredivo," ujar Rudy.

Rudy mengatakan peningkatan batas ini bukan hanya bentuk kepercayaan ke Kredivo, akan tetapi juga kepada masyarakat di Indonesia. Dengan itu, Ia juga berharap pelayanan terhadap pelanggan jadi lebih baik.

Baca juga: Bank DBS tambah limit "joint financing" jadi Rp2 triliun ke Kredivo

Customer experience jadi better. Ini komitmen kita terhadap Kredivo juga terhadap pasar,” ujar Rudy.

Sementara itu, melalui peningkatan batas ini, CEO Kredivo Indonesia Umang Rustagi mengatakan Kredivo akan terus memberikan layanan kredit ke lebih dari 5 juta pengguna mereka. Ia juga meyakini Kredivo akan terus bertumbuh jadi puluhan juta pengguna pada tahun-tahun ke depan.

Umang melanjutkan pihaknya juga akan menjangkau pasar pada sektor kota tier 2 dan 3 di Indonesia. Menurut dia, saat ini sudah berjalan dengan menyasar pasar di wilayah yang bukan kota besar di Indonesia.

"Terus meningkatkan inovasi dalam penyaluran kredit yang cepat dan memastikan inovasi ini selaras dengan kebutuhan konsumen dan di dukung melalui teknologi dan inovasi yang kuat," ujar Umang.

Sebelumnya, pada akhir 2021 Umang mengklaim Kredivo telah berhasil memimpin pasar Buy Now Pay Later (BNPL) dengan “wallet share” mencapai setidaknya 50 persen di mayoritas merchant e-commerce tanah air.

Baca juga: Kredivo perluas akses keuangan dan edukasi kesehatan di wilayah 3T

Baca juga: Inovasi perdagangan dan layanan keuangan dorong transformasi digital

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022