"Presiden Ursula dan saya mengunjungi Azerbaijan pekan lalu, di mana kita sepakat untuk meningkatkan lebih dari dua kali lipat volume gas ke Uni Eropa pada tahun 2027. Kami harap melihat peningkatan tambahan 4 bcm tahun ini", kata Simson, mengingat kunjungannya ke Azerbaijan pekan lalu bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von den Leyen, dikutip dari TREND pada Kamis.
Simson menambahkan Uni Eropa telah memiliki perjanjian bersama Amerika Serikat, Kanada, Norwegia, Mesir dan Israel dengan kemitraan jangka panjang dengan Qatar dan memperdalam kerja sama dengan Aljazair.
"Selain itu, kami sedang menjajaki opsi untuk meningkatkan impor LNG dari Nigeria. Negara ini telah menjadi eksportir terbesar keempat untuk Uni Eropa, tetapi memiliki potensi untuk berkontribusi lebih banyak. Semua lima kelompok regional dalam Platform Energi Uni Eropa telah diluncurkan dan sedang melihat agregasi permintaan dan penggunaan infrastruktur yang terkoordinasi. Dan tentu saja kami sedang menjajaki bentuk legal dan praktek terbaik untuk mekanisme pembelian bersama", jelas Simson.
Nota Kesepahaman tentang Kemitraan Strategis di bidang energi telah ditandatangani antara Azerbaijan dan Uni Eropa pada 18 Juli 2022.
Kedua pihak sepakat untuk mendukung perdagangan bilateral gas alam, termasuk ekspor ke Uni Eropa melalui Koridor Gas Selatan, setidaknya 20 milyar kubik meter gas per tahun pada 2027, sesuai dengan kelayakan komersial dan permintaan pasar.
Menurut dokumen tersebut, setiap ekspor gas alam lebih lanjut ke Uni Eropa di luar yang dikirim hingga saat ini akan membutuhkan investasi signifikan dalam perluasan jaringan pipa Koridor Gas Selatan dan pengembangan proyek hulu.
Selain itu, Uni Eropa dan Azerbaijan juga akan mendorong pembiayaan perluasan jaringan pipa Koridor Gas Selatan dengan mempertimbangkan kebijakan iklim Uni Eropa dan strategi REPowerEU, termasuk melalui kerja sama dengan lembaga keuangan internasional.
Sumber: Trend-OANA
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2022