• Beranda
  • Berita
  • PPN: Layanan pendidikan dan kesehatan harus merata dan berkualitas

PPN: Layanan pendidikan dan kesehatan harus merata dan berkualitas

29 Juli 2022 17:48 WIB
PPN: Layanan pendidikan dan kesehatan harus merata dan berkualitas
Pelaksana tugas Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Subandi Sardjoko berbicara dalam Webinar Memanfaatkan Bonus Demografi dalam Mengisi Pembangunan dan Memajukan Bangsa yang diikuti virtual di Jakarta, Jumat (29/7/2022). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Pelaksana tugas Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Subandi Sardjoko mengatakan layanan pendidikan dan kesehatan merata dan berkualitas menjadi salah satu kunci untuk meraih manfaat dari bonus demografi.

"Bonus demografi merupakan jendela peluang untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Subandi dalam Webinar Memanfaatkan Bonus Demografi dalam Mengisi Pembangunan dan Memajukan Bangsa yang diikuti virtual di Jakarta, Jumat.

Bonus demografi merupakan kondisi saat penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk usia non produktif. Bonus demografi akan berakhir pada 2036 di mana saat itu jumlah penduduk produktif akan lebih kecil dibanding penduduk usia non-produktif.

Subandi menuturkan pendidikan adalah suatu keharusan untuk menciptakan sumber daya manusia dengan kompetensi dan daya saing tinggi. Oleh karenanya, pendidikan harus dijamin berkualitas dan merata sejak dini hingga pendidikan tinggi.

Baca juga: Airlangga ingatkan generasi muda agar mampu jadi lokomotif perubahan

"Pendidikan ini betul-betul harus berkualitas dan relevan dengan pasar tenaga kerja kita," ujarnya.

Layanan pendidikan dan kesehatan yang merata merupakan salah satu prioritas pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi kasar atau tingkat partisipasi sekolah serta menciptakan manusia yang sehat dan prima karena masih ada disparitas antardaerah.

Subandi menuturkan manusia Indonesia harus sehat dan prima bahkan sebelum memasuki usia produktif. Sumber daya manusia (SDM) juga harus berpendidikan, menjadi tenaga kerja yang adaptif dan kompetitif, dan menjadi lanjut usia produktif.

"Kuncinya bonus demografi sehingga kita mendapat deviden untuk pembangunan kita itu adalah meningkatkan produktivitas pekerja, tentunya melalui peningkatan modal manusia, dan tentunya pembangunan ekonomi ini harus mampu juga memberikan kesempatan kerja," tuturnya.

Selain aspek kesehatan dan pendidikan, untuk mewujudkan bonus demografi sebagai peluang memacu pertumbuhan ekonomi bangsa, sejumlah persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah laju pertumbuhan penduduk terkendali dan SDM dengan kompetensi dan daya saing tinggi.

Subandi mengatakan saat ini masih ada daerah-daerah yang mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk tinggi. Jika tidak terkendali dengan baik, dapat menimbulkan masalah terkait daya dukung dan aspek lingkungan, serta keberlanjutan dari kehidupan dan ekonomi di daerah.

Persyaratan berikutnya adalah kesempatan kerja produktif tersedia secara memadai, investasi rumah tangga untuk menciptakan kesempatan kerja produktif, pemberdayaan perempuan dilakukan untuk memasuki pasar kerja, terwujudnya modal sosial yang andal, serta stabilitas pertahanan dan keamanan.

Angka partisipasi perempuan dalam pasar kerja juga harus ditingkatkan karena angka partisipasi perempuan di lapangan kerja masih jauh di bawah laki-laki padahal komposisi anak-anak sekolah lebih banyak perempuan sekarang ini, dan banyak perempuan berprestasi.

"Kalau kita ingin pertumbuhan ekonomi kita didukung oleh seluruh penduduk, tentunya ini perempuan juga menjadi andalan kita," tuturnya.

Baca juga: BRIN: Tingkatkan pembangunan manusia maksimalkan bonus demografi
***3***

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022