Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 akan tumbuh di atas 5 persen seiring dengan beberapa indikator yang masih memberikan dampak sangat kuat.Kita memperkirakan kuartal II-2022 masih akan tumbuh di atas 5 persen terutama kuartal I-2022 waktu itu 5,01 persen jadi kita memperkirakan kuartal II jg juga bertahan di atas 5 persen
“Kita memperkirakan kuartal II-2022 masih akan tumbuh di atas 5 persen terutama kuartal I-2022 waktu itu 5,01 persen jadi kita memperkirakan kuartal II jg juga bertahan di atas 5 persen,” katanya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menjelaskan beberapa indikator yang masih mampu memberi dampak sangat kuat terhadap pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi, investasi dan ekspor.
Untuk konsumsi dapat dilihat dapat dilihat dari konsumsi listrik terutama untuk industri maupun bisnis yang tumbuh positif dan kuat.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pun meningkat dari 111 pada Maret menjadi ke level 128,2 sehingga menunjukkan bahwa masyarakat memiliki optimisme terhadap prospek pemulihan ekonomi.
“Hal positif yang kita catat konsumsi masih sangat kuat. Semenjak puasa dan Lebaran hingga sekarang itu dilihat dari confidence dari konsumen yang tinggi dan tetap kuat,” jelasnya.
Sementara investasi juga meningkat sangat baik dan diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi dari kuartal I-2022.
Untuk ekspor yang mampu tumbuh hingga 40 persen pada Juli 2022 saja turut mengindikasikan bahwa realisasinya sepanjang satu kuartal di kuartal II akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: CORE perkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5,0 persen di kuartal II 2022
Baca juga: Ekonom perkirakan ekonomi tumbuh 4,75 persen di kuartal II 2022
Baca juga: KSSK: Stabilitas sistem keuangan terjaga di tengah tekanan global
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022