• Beranda
  • Berita
  • Proyek Cisem telah memasuki tahap pengelasan pipa

Proyek Cisem telah memasuki tahap pengelasan pipa

7 Agustus 2022 19:17 WIB
Proyek Cisem telah memasuki tahap pengelasan pipa
Pekerja melakukan pengelasan pertama pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/8/2022). (ANTARA/HO-Kementerian ESDM)

Ketersediaan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang diharapkan juga dapat menumbuhkan perekonomian sektor lainnya, yaitu sektor rumah tangga, komersil, dan transportasi melalui jaringan distribusi gas bumi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memulai pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap pertama untuk ruas Semarang-Batang yang ditandai dengan peresmian pengelasan pertama pengerjaan konstruksi tersebut.
 
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad mengatakan tersedianya pipa transmisi gas bumi pada ruas itu diproyeksikan akan memberikan efek berganda berupa pertumbuhan sektor rumah tangga, komersil, dan transportasi.
 
"Ketersediaan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang diharapkan juga dapat menumbuhkan perekonomian sektor lainnya, yaitu sektor rumah tangga, komersil, dan transportasi melalui jaringan distribusi gas bumi," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
 
Noor menjelaskan proyek pembangunan pipa transmisi Cisem diawali dengan pembangunan tahap pertama, yaitu ruas Semarang-Batang dan dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak menggunakan APBN 2022 dan 2023.
 
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Integrasi, Koordinasi, dan Interface Migas Nanang Untung mengungkapkan pemerintah telah memiliki perencanaan secara strategis untuk mengintegrasikan hulu, mid-stream, dan hilir dalam rangka meningkatkan konsumsi gas domestik termasuk mengembangkan pasar gas bumi baru, salah satunya dengan pembangun pipa Cirebon-Semarang.
 
Ia menerangkan pasokan gas bumi dapat ditransmisikan secara fleksibel melalui pipa Cirebon-Semarang, sehingga dapat mendukung pemenuhan kebutuhan gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat atau sebaliknya.
 
"Pipa itu diharapkan akan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan pasar gas baru di daerah Jawa Tengah dan memanfaatkan gas bumi untuk kegiatan pendukung perekonomian yang lebih masif dan agresif," kata Nanang.
 
Sesditjen Migas selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Setyorini Tri Hutami menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk melaksanakan proyek pipa Cisem secara tertib sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk menghindari KKN.
 
"Kementerian ESDM berkomitmen untuk melaksanakan ini sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan mencermati supaya tidak terjadi kurang bayar yang akan merugikan badan usaha, ataupun kelebihan bayar yang dapat merugikan negara. Kalau tidak akurat akan menghambat pelaksanaan tahun berikutnya, sementara kita tahu anggaran negara sangat terbatas," ujar Setyorini.
 
Proyek Cisem merupakan proyek strategis nasional dan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.
 
Interkoneksi pipa itu memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau secara berkelanjutan, terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industri yang akan segera beroperasi.
 
Beberapa kawasan industri tersebut, antara lain Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses perencanaan.
 
Berdasarkan hasil tender seleksi penyedia yang telah dilakukan oleh UKPBJ Kementerian ESDM, ditetapkan PT PP (Persero) yang bekerja sama dengan PT Elnusa Tbk (KSO PPElnusa) sebagai pemenang tender pembangunan pipa Cisem tahap pertama.
 
Pada 17 Mei 2022 lalu, kedua perusahaan telah melaksanakan penandatanganan kontrak dengan pembiayaan melalui APBN 2022 dan 2023, di mana pelaksanaan pekerjaan selama 15 bulan.
 
Pipa transmisi itu memiliki diameter pipa 20 inci untuk mentransmisikan gas bumi dengan kapasitas 116-235 MMSCFD sepanjang sekitar 62 kilometer dari Stasiun ESDM Semarang di Tambakrejo, melalui jalan nasional di utara Kota Semarang hingga pintu tol Krapyak dan melalui ROW tol Semarang-Batang, hingga Stasiun ESDM Batang.

Baca juga: Pemerintah mulai bangun pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang
Baca juga: Anggota DPR: Program jaringan gas bumi alternatif gantikan elpiji
Baca juga: Gas berpotensi jadi tulang punggung energi nasional hingga 2050

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022