Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan belum menentukan arah politik mengusung bakal calon presiden pada Pemilu Serentak 2024.Koalisi belum final, tapi kami tetap akan lakukan. Dengan partai mana, kami terus komunikasi, belum selesai.
"Kalau PKS masih dalam komunikasi dengan partai lain. Insya Allah, mungkin akhir tahun atau awal tahun depan sudah muncul (nama bacapres)," kata Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
Saat ditanyakan terkait beberapa nama yang digadang-gadang maju sebagai capres salah satunya Anies Baswedan, kata Salim, tetap dimasukkan dalam usulan.
"Iya, termasuk nama-nama itu (Anies) masuk dalam nominasi kami untuk berkomunikasi dengan mereka semua. Sekarang belum, kami masih melihat, karena syarat (Presidential Threshold) itu tidak mudah," ujar mantan Menteri Sosial era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Mengenai penjajakan koalisi dengan partai politik lainnya, kata Salim, kalau sudah cukup 20 persen baru diumumkan siapa calon presiden yang akan diusung nanti.
"Koalisi belum final, tapi kami tetap akan lakukan. Dengan partai mana, kami terus komunikasi, belum selesai," ujar mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Oman itu menjelaskan.
Sedangkan untuk simbol tokoh di tubuh PKS untuk didorong capres , kata dia, itu merupakan keputusan Majelis Syuro PKS dan sampai sekarang dirinya masih dalam posisi tokoh pemimpin, tapi belum diputuskan masuk ke dalam proses capres.
Sejauh ini PKS, kata Salim, tim pemenangan terus bergerak dan mensosialisasikan partai kepada masyarakat untuk persiapan menghadapi pemilu legislatif yang bersamaan dengan pemilu presiden dan wakil presiden pada 14 Februari 2024.
"Kami targetnya, mudah-mudahan kami bisa bertambah suara di dua digit, mudah-mudahan," kata salah seorang ulama yang pernah mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana di tahun 2014 lalu ini pula.
Baca juga: NasDem dan PKS bertemu bahas persiapan koalisi
Baca juga: Ketua DPP PKS minta menteri maju Capres 2024 mundur dari jabatan
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022