• Beranda
  • Berita
  • Pekerja seni bangkit dari pandemi melalui Jakarta Melayu Festival

Pekerja seni bangkit dari pandemi melalui Jakarta Melayu Festival

9 Agustus 2022 22:12 WIB
Pekerja seni bangkit dari pandemi melalui Jakarta Melayu Festival
Penyanyi Umaru Takaeda memberikan sambutan dalam konferensi pers Jakarta Melayu Festival (JFM) 2022 di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/8/2022). ANTARA/Abdu Faisal

ada banyak sekali pencerahan

Sebanyak 40 orang  komunitas pekerja seni kembali bangkit dari pandemi COVID-19 melalui ajang Jakarta Melayu Festival (JMF) 2022 yang digelar dalam rangka menyambut HUT ke-77 Republik Indonesia.

Salah seorang penyanyi, Umaru Takaeda mengatakan dalam gelaran itu dirinya tidak sekedar bertugas sebagai pengisi acara tetapi juga berperan sebagai penyedia sistem suara melalui perusahaannya Hardwell.

"Saya punya jenama sistem suara namanya Hardwell dipakai juga nanti di JMF. Ini membuktikan dalam kondisi apapun, pasti rezeki akan selalu ada apabila kita bisa melihat sekeliling ada apa untuk mendatangkan rezeki itu," kata Takaeda dalam konferensi pers Jakarta Melayu Festival (JFM) 2022 di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Selasa.

Perusahaan yang baru didirikan sejak empat tahun lalu itu dilibatkan oleh Produser JFM 2022 Geisz Chalifah untuk mengisi acara HUT RI di Pantai Ancol Beach City, Taman Impian Jaya Ancol itu karena Takaeda ikut berpartisipasi dalam komunitas JFM.

Lebih lanjut, Takaeda menceritakan para pekerja seni yang bergabung di JFM juga sering berdiskusi bersama untuk mendapatkan peluang mengembangkan potensi ekonomi melalui karya yang mereka buat.

"Saya bergabung ke JFM sejak 2018, dan ada banyak sekali pencerahan (insight) yang saya dapat selama bergabung dengan para pekerja seni di sini," kata Takaeda.

Salah satunya, ketika JFM ke-10 yang semestinya diadakan pada 2020 harus ditunda dua tahun karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang turut membatasi ruang gerak para pekerja seni.

Menurut Takaeda, saat itu tidak ada gunanya berkeluh kesah selain mencari jalan keluar masalah itu secara bersama-sama.

Mantan vokalis band Drive berdarah Minangkabau itu menilai adanya aplikasi-aplikasi bersiaran langsung dalam jaringan internet (live streaming) sangat membantu, dan kemudian menjadi solusi yang dipilih untuk memecahkan masalah tersebut lewat jenama (brand) pergerakan siaran MyKita.

"Waktu itu ada aplikasi bersiaran langsung dalam jaringan internet untuk penjualan brand kami, dan saya mengajak teman-teman (bergabung). Alhamdulillah, banyak sekali teman-teman yang sebulannya dapat Rp15 juta, Rp20 juta dari sana," kata Takaeda.
Baca juga: Anies Baswedan tekankan perlunya pengembangan budaya
Baca juga: Jakarta Melayu Festival digelar bulan ini
Baca juga: Musik melayu bergema di pantai Ancol Beach City pada 17 Agustus

 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022