"Kami memperbaikinya! Kami membuat perubahan sistem internal yang tidak berjalan sesuai rencana dan telah membatalkannya. Twitter sekarang telah bekerja kembali aksesnya seperti yang diharapkan. Maaf tentang itu," kata Twitter dalam sebuah cuitan dikutip dari Reuters, Rabu.
Laporan pertama kali terdeteksi dari situs web downdetector.com dengan total 27.000 pengguna.
Baca juga: Twitter bantah akan PHK besar-besaran
Puncak masalah tersebut terjadi pada pukul 13.50 waktu timur (ET) atau setara pukul 00.50 WIB di Indonesia pada Rabu (10/8) dengan total laporan mencapai 35.000 laporan.
Sulitnya pengguna mengakses twitter tersebut telah menjadi masalah berulang dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Juli 2022, tercatat ada tiga kali masalah pengguna mengakses layanan Twitter.
Masalah diduga berasal dari sistem internalnya di San Fransisco dan tidak hanya di daratan Eropa dan Amerika yang terdampak tapi juga secara global.
Ada banyak keluhan tentang sulitnya akses Twitter itu, banyak pengguna hanya bisa melihat logo burung biru saat membuka aplikasinya.
Selain masalah akses, Twitter saat ini juga diketahui tengah menjalani masalah hukum atas gugatan terhadap pebisnis Elon Musk.
Elon dianggap plin-plan atas keinginannya mengakuisisi Twitter yang dijanjikan bernilai 44 miliar dolar AS.
Selain Twitter, perusahaan teknologi raksasa lainnya sempat bermasalah juga dengan akses layanannya.
Sebut saja Meta dengan WhatsApp dan Instagram sempat mengalami masalah tidak bisa diakses selama enam jam oleh penggunanya pada Oktober 2022.
Lalu yang terbaru, ada Google yang layanan mesin pencariannya tidak dapat berfungsi pada Selasa (9/8).
Baca juga: Elon Musk tantang CEO Twitter debat tentang persentase bot
Baca juga: Twitter bantah menipu Elon Musk
Baca juga: Twitter rilis fitur "unmentioned", tinggalkan percakapan
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022