Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang akhir pekan diprediksi naik tipis seiring mengikuti pergerakan bursa saham di Wall Street.IHSG kami perkirakan mungkin bergerak menguat tipis hari ini seiring sentimen global dan regional, walaupun pergerakan pasar komoditas bervariasi
IHSG dibuka menguat 11,51 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.198,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,36 poin atau 0,23 persen ke posisi 1.028,7.
"IHSG kami perkirakan mungkin bergerak menguat tipis hari ini seiring sentimen global dan regional, walaupun pergerakan pasar komoditas bervariasi," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Pasar komoditas terpantau bergerak beragam. Harga minyak Brent naik 3,38 persen menjadi 96,8 dolar AS per barel, namun minyak sawit mentah atau CPO turun 3,63 persen ke level 4.041 ringgit per ton.
Baca juga: Wall Street naik moderat, terangkat saham sektor teknologi
Sedangkan harga emas agak stagnan (-0,14 persen), begitu juga nikel (-0,47 persen) dan batu bara (-0,43 persen) ke level 435 dolar AS per ton.
Sementara itu bursa AS semalam ditutup sedikit menguat di mana Indeks Dow Jones Average (DJIA) naik 0,06 persen, S&P500 menguat 0,23 persen, dan Nasdaq meningkat 0,21 persen.
Penguatan tersebut kemungkinan karena investor masih optimistis atas kemampuan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) untuk mengatasi tingginya inflasi.
Dari domestik, penambahan kasus baru COVID-19 kemarin mencapai 4.093 kasus, dengan positivity rate sebesar 4,9 persen (total kasus aktif 51.900).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 40,06 poin atau 0,14 persen ke 28.982,2, Indeks Hang Seng naik 44,25 poin atau 0,22 persen ke 19.808,16, dan Indeks Straits Times terkoreksi 19,1 poin atau 0,58 persen ke 3.254,38.
Baca juga: IHSG menguat, dibayangi kebijakan The Fed yang akan tetap agresif
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022