CEO Surge Hermansjah Haryono mengatakan, MyVerse mengusung konsep metaverse yang dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa harus menggunakan perangkat khusus atau wearable device dalam berselancar di dalam ekosistem MyVerse.
Menurut Hermansjah dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, untuk membangun ekosistem di dunia metaverse memang tidak mudah karena diperlukan latensi konektivitas yang rendah dalam memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Selain itu, diperlukan perpaduan antara perangkat, jaringan, dan aplikasi yang dapat menunjang metaverse untuk berjalan lancar.
"Surge telah memiliki ekosistem yang lengkap dalam mengakomodir kebutuhan metaverse, yaitu konektivitas serat optik berkapasitas besar, edge data center, content delivery network, maupun pengalaman yang cukup dalam pengembangan aplikasi, sehingga tidak ada alasan bagi kami untuk tidak memulai membangun ekosistem MyVerse yang dapat dimanfaatkan dan memberi nilai tambah bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia," ujar Hermansjah.
Dengan didukung infrastruktur yang dimiliki perseroan yaitu infrastruktur serat optik berkapasitas besar di sepanjang jalur kereta hingga 64 Tbps serta edge data center di berbagai lokasi bagi kebutuhan content delivery network, diharapkan dapat memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna dalam memanfaatkan MyVerse.
Adapun pada tahap awal, potensi pengguna MyVerse mencapai 18,5 juta pengguna moda transportasi berbasis rel yang selama ini menikmati layanan dari Surge.
"Hal ini akan memberikan potensi dalam pengembangan lini bisnis periklanan digital perseroan yang dapat berkontribusi signifikan kepada pendapatan perseroan ke depan," kata Hermansjah.
Dalam menciptakan MyVerse, emiten berkode saham WIFI itu berkolaborasi dengan dua perusahaan kreatif digital yaitu Fromlabs Pte. Ltd. dan PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem (FuturPhuture).
CEO FuturPhuture Jeremy Quek mengatakan, MyVerse menghadirkan pengalaman menikmati dunia virtual yang memiliki kemiripan dengan dunia nyata, karena aset digital yang dibangun merupakan visualisasi dari aset yang sebenarnya pada kehidupan nyata.
"Para pengguna dapat menikmati seluruh fitur yang ada pada MyVerse dengan lebih mudah seperti mendapatkan informasi secara real time, melakukan komunikasi antar pengguna, aktivitas komunitas, perdagangan, berbagai aktivitas gamifikasi yang menarik, serta bisa menjadi wadah media periklanan dan hiburan yang atraktif," ujar Jeremy.
Surge telah berkolaborasi dengan 36 brand untuk tahap awal pemanfaatan ekosistem MyVerse. Selain itu, perseroan juga mengundang berbagai komunitas pengguna kereta serta 168 ribu mitra warung dan UMKM yang selama ini memanfaatkan berbagai layanan dari Surge untuk mulai memanfaatkan ekosistem MyVerse untuk berbagai kebutuhan.
Perseroan juga telah melakukan pengujian awal dengan berbagai komunitas pengguna kereta pada 13 Agustus 2022 dan mendapatkan respon yang positif.
CEO Fromlabs Pte. Ltd. Indra Wijaya menyampaikan, banyak perusahaan dari berbagai industri mencoba memasuki metaverse dengan berbagai cara. Meskipun ada banyak hype dan skeptisisme, FromLabs melihat peluang dalam menjembatani realitas ke virtual.
Ia pun menyambut baik kerjasama dengan dua entitas Indonesia yang memiliki reputasi baik di dunia kreatif dan periklanan digital dalam menghadirkan MyVerse kepada masyarakat Indonesia.
Menurut Indra, potensi pengembangan pasar dari metaverse masih terbuka sangat lebar, bahkan pangsa pasar metaverse secara global diperkirakan akan tumbuh lebih dari 40 persen tiap tahunnya.
"Dengan didukung dengan pengalaman dan sumber daya manusia digital terbaik, kami siap untuk mendukung perkembangan ekonomi digital yang memiliki nilai tambah besar bagi para pengguna. Our3D Space menawarkan kepada mitra kami kemampuan untuk menciptakan pengalaman digital virtual dengan mudah," ujar Indra.
Baca juga: MetaNesia pamer dunia metaverse di turnamen eSport Bali
Baca juga: Airlangga sebut pengembangan metaverse peluang baru ekonomi nasional
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022