• Beranda
  • Berita
  • Rupiah menguat tajam, terkerek koreksi dolar & penantian data inflasi

Rupiah menguat tajam, terkerek koreksi dolar & penantian data inflasi

30 Agustus 2022 16:18 WIB
Rupiah menguat tajam, terkerek koreksi dolar & penantian data inflasi
Ilustrasi - Seorang teller menghitung lembaran rupiah dengan mesin penghitung di sebuah bank di Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc/aa.

Penguatan ini hanya koreksi pada dolar AS, dimana indeks dolar telah mencapai rekor tertinggi dalam dua dekade

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa ditutup menguat, dipengaruhi koreksi dolar AS dan pelaku pasar yang menantikan data inflasi Indonesia pada Agustus 2022.

Rupiah ditutup menguat 55 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.843 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.898 per dolar AS.

"Penguatan ini hanya koreksi pada dolar AS, dimana indeks dolar telah mencapai rekor tertinggi dalam dua dekade," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Dolar sempat menyentuh level tertinggi baru dalam 20 tahun pada akhir perdagangan Senin (29/8) didorong komentar hawkish Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell.

Baca juga: Dolar turun di bawah puncak 20 tahun, euro terangkat spekulasi ECB

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, mencapai 109,48 di awal sesi, level yang tidak terlihat sejak September 2002.

Powell mengatakan dalam konferensi perbankan sentral Jackson Hole di Wyoming bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga setinggi yang diperlukan untuk membatasi pertumbuhan dan mempertahankannya untuk beberapa waktu, guna menurunkan inflasi yang berjalan lebih dari tiga kali lipat dari target The Fed dua persen.

Namun dolar melemah di perdagangan Asia pada Selasa akibat spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB).

"Bargain hunting dan risk on sentimen di bursa juga mendukung penguatan rupiah," ujar Lukman.

Baca juga: Rupiah menguat tipis, di tengah sentimen The Fed dan rencana BBM naik

Dari sisi domestik, lanjut Lukman, pelaku pasar menantikan data inflasi Indonesia untuk Agustus yang diperkirakan akan bertahan di bawah lima persen.

"Ini hal yang positif, namun rencana kenaikan harga BBM Pertalite akan menekan rupiah," kata Lukman.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.891 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.840 per dolar AS hingga Rp14.896 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.875 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.887 per dolar AS.

Baca juga: Menteri ESDM beri sinyal kemungkinan harga BBM segera naik

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022