• Beranda
  • Berita
  • Teten minta "internet marketer" dorong UMKM masuk ekosistem digital

Teten minta "internet marketer" dorong UMKM masuk ekosistem digital

1 September 2022 20:47 WIB
Teten minta "internet marketer" dorong UMKM masuk ekosistem digital
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (tengah) foto bersama para pemangku kepentingan dan para peserta Indonesia Digital MeetUp 2022 di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (1/9/2022). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas/pri.

UMKM kita masih banyak yang belum terhubung ke ekosistem digital dan tidak familiar dengan teknologi digital....

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta para internet marketer membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masuk ke dalam ekosistem digital.

Mengingat ekonomi Indonesia masih didominasi UMKM sebesar 99 persen dan 97 persen lapangan pekerjaan disediakan oleh usaha mikro, Teten menilai para internet marketer sangat diperlukan oleh pelaku UMKM.

“UMKM kita masih banyak yang belum terhubung ke ekosistem digital dan tidak familiar dengan teknologi digital. Saya mohon UMKM kita dibantu di market online karena 50 persen yang dijual di e-commerce masih produk impor,” ujarnya dalam kegiatan Indonesia Digital MeetUp 2022 di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Teten Masduki sebut UMKM masih butuhkan aplikasi digital baru

Menurut dia, para internet marketer bisa mencari apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, seperti menciptakan aplikasi teknologi guna memudahkan pemasaran.

“Kita butuhkan jagoan-jagoan reseller dan jagoan-jagoan internet marketer sehingga dukungan dari mereka mampu menggeser produk-produk yang sekarang 50 persen berasal dari luar negeri. Padahal, produk-produk dalam negeri sudah banyak yang bagus yang bisa diterima oleh pasar, sehingga sekecil apapun produk UMKM, di pelosok manapun, harus masuk ekosistem digital,” kata Teten.

Pemerintah sudah mendukung pengembangan merek lokal dengan kebijakan pengadaan barang dan jasa pemerintah yang harus berasal dari produk UMKM sebesar 40 persen atau sekitar Rp400 triliun.

Kebijakan tersebut menciptakan peluang pembukaan lapangan pekerjaan sekitar dua juta orang atau menggerek pertumbuhan ekonomi sebesar 1,8 persen berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS).

Kini, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dimiliki Indonesia sebesar Rp2.700 triliun. Apabila terus menguat, lanjutnya,  akan semakin banyak yang dibelanjakan pemerintah.

Baca juga: Teten anggap kemasan produk UMKM Papua tak kalah dibanding Pulau Jawa

Beberapa hari lalu, kata Teten, Presiden Joko Widodo membuka kemungkinan belanja pengadaan barang dan jasa pemerintah 100 persen berasal dari produk lokal.

“Kalau pemerintah membeli, produknya dibeli, maka ada kesempatan untuk produsen meningkatkan kualitas produksinya seperti yang terjadi di negara mana pun. Pemerintah memahami ini sehingga pemerintah harus membeli, begitu pula dengan masyarakat Indonesia yang juga harus membeli produk UMKM,” ucap Menkop.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022