Menurut berita yang disiarkan Hindustan Times, Minggu (4/9), pembuat mobil itu mengatakan bahwa kesalahan manufaktur telah terdeteksi yang berdampak pada poros penggerak roda bagian kanan belakang pada Mustang Mach-E.
Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA) mengatakan bahwa batang poros penggerak roda mobil keluaran 2022 tersebut dapat berakhir patah ketika tengah dijalankan.
NHTSA juga mengatakan jika poros penggerak roda patah, maka mobil benar-benar bisa menggelinding saat diparkir serta dapat menyebabkan mobil kehilangan tenaga.
Jika bagian tersebut rusak saat dikemudikan, hal itu dapat menyebabkan risiko keselamatan yang berakibat fatal, menjadi alasan utama lainnya atas penarikan tersebut.
NHTSA menyarankan agar pemilik Mustang Mach-E untuk membiasakan diri menggunakan tempat parkir EV hingga menyadari terdapat ketidakberesan pada crossover mereka dan atau ditangani di jaringan diler lokal sekitar.
Ford mengkalaim pihaknya mulai mengirimkan surat kepada pemilik terdampak pada 19 September tahun ini. Selain itu, pelanggan dapat memeriksa secara daring apakah kendaraan mereka termasuk dalam model yang ditarik tersebut.
Ford bukan satu-satunya pembuat EV yang mengalami gelombang penarikan kendaraan. Sebelumnya, Tesla, Rivian, dan Lucid juga telah mengalami hal serupa dengan berbagai alasan. Ford Mustang Mach-E sendiri hadir sebagai kendaraan serba listrik di Amerika Serikat dan membawa pengaruh dari mobil beperforma tinggi (muscle car) Mustang.
Baca juga: Ford tarik kembali 198.000 SUV di AS karena risiko kebakaran
Baca juga: Ford tunda investasi produksi mobil konvensional di Spanyol
Baca juga: Akibat kecelakaan mobil, Ford dituntut ganti rugi Rp25 triliun
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022